Berita Bali
Tiga Ensemble Tampilkan Eksplorasi Lintas Medium di Hari Ketiga Festival Mi-Reng 2025 di Bali
KADAPAT dari Jembrana menyuguhkan karya 0°/90°/180° garapan Yogi Sukawiadnyana dan Barga Sastrawadi.
Jejak dan Capaian
Mi-Reng juga tak lepas dari sejarah panjang New Music for Gamelan yang dimulai sejak 2011 lewat konser Triple 2: A Tribute to Wayan Sadra, berlanjut dengan Komponis Kini yang memberi penghormatan kepada maestro I Wayan Lotring (2016) dan Wayan Beratha (2019).
Program ini mendukung dan memberi ruang akselerasi bagi kelompok-kelompok new music for gamelan seperti Gamelan Wrdhi Cwaram yang tampil di Europalia (2017) dan Gamelan Salukat yang mengadakan tur ke kota-kota besar di Eropa dan belahan benua lainnya.
Di ranah individu, komposer Wayan Sudirana baru saja menorehkan pencapaian penting dengan meraih Piala Citra FFI 2025 sebagai Penata Musik Terbaik lewat film Samsara karya Garin Nugroho.
Ini melanjutkan rekam jejaknya di Seoul, Melbourne, dan Kuala Lumpur sebagai salah satu representasi kebaruan dalam kekinian gamelan Bali.
Kurator Warih Wisatsana menyatakan bahwa Mi-Reng menghadirkan medan estetik di mana gamelan tak hanya dibunyikan ulang, tetapi didefinisikan ulang.
“New Music for Gamelan adalah ruang estetik tempat gending baru lahir dari kreativitas lintas batas dalam menyikapi keberadaan perangkat gamelan. Dengan semangat menggali bunyi yang baru, melampaui pelarasan konvensional, membuka orkestrasi yang tak terduga, serta menata ulang persepsi kita tentang waktu dan ruang melalui kehadiran bunyi sugestif-imajinatif ”
Dukungan dan Kolaborasi
Festival Mi-Reng 2025 diselenggarakan oleh Mi-Reng Festival dengan dukungan dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, serta LPDP melalui Dana Indonesiana.
Festival ini juga menjalin kerja sama dengan Museum Wiswakarma, Bentara Budaya Bali, dan berbagai komunitas seni di Bali.
Festival Mi-Reng: New Music for Gamelan resmi dimulai pada 2 Agustus petang hari di Kompas Gramedia Ketewel, diawali dengan sebuah persembahan khusus bertajuk "Tribute to I Gusti Putu Made Geria (1906–1983)", seorang maestro gamelan Bali modern yang pengaruhnya masih dirasakan hingga kini, baik di ranah praktik maupun akademik.
Acara pembuka MI-RENG merupakan bagian dari Ritus Cipta menghadirkan pertunjukan karya-karya gamelan terkini selama lima hari (2–6 Agustus 2025).
Dalam pembukaan tampil Sekaa Gamelan Linggar Prakerti, Kaliungu Kaja, Denpasar.
Capaian Eksperimen Estetik-Stilistik
Pada Concert Series Mi-Reng 2025 akan tampil 11 ensemble terpilih, antara lain CIRAT, Gamelan Nata Swara, Gamelan Salukat, Gamelan Yuganada, [HA] N.N, KADAPAT, LAS Ensemble, Linggar Prakerti, Palwaswari, Roras Ensemble, dan Sekaa Black Kobra.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.