Penganiayaan Prada Lucky
KASUS Prada Lucky yang Meninggal di Tangan Senior, Motif & Penyebab Kematiannya yang Menggemparkan!
Pria dengan nama lengkap Prada Lucky Chepril Saputra Namo, adalah seorang prajurit TNI AD dari Yonif TP 834/Wakanga Mere Nagekeo.
TRIBUN-BALI.COM - Kasus meninggalnya Prada Lucky, menjadi tanda tanya semua orang. Khususnya sang ayah dan ibu, yang belum menerima kematian sang anak.
Pria dengan nama lengkap Prada Lucky Chepril Saputra Namo, adalah seorang prajurit TNI AD dari Yonif TP 834/Wakanga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, meninggal dunia pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Ia wafat setelah mengalami deformasi berat, yang diduga dilakukan oleh seniornya di lingkungan barak militer. Kejadian ini menggemparkan publik dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai sistem pelatihan dan pengawasan internal di tubuh TNI.
Baca juga: SOSOK Salah Satu Senior Penganiaya Prada Lucky Sampai Tewas, Simak Motif Tersangka Sampai Tega!
Baca juga: FAKTA MIRIS! Ginjal dan Paru-paru Prada Lucky Hancur Akibat Penganiayaan 20 Anggota TNI di NTT
Sebelum meninggal, Prada Lucky sempat dirawat di RSUD Aeramo sejak 2 Agustus 2025. Ia datang dalam kondisi sadar namun sangat lemah, dengan luka lebam, sayatan, dan luka bakar di bagian punggung, lengan, dan kaki.
Kepada pihak rumah sakit, ia mengaku telah dikalahkan oleh seniornya. Setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari, nyawanya tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal pada pukul 11.23 Wita. Jenazahnya menunjukkan luka lebam dari pinggang hingga bahu serta memar di dada dan perut.
Bagaimana Proses Investigasi Kematian Prada Lucky?
Setelah kematian Prada Lucky, Kodam IX/Udayana bersama penyidik Denpom IX/1 Kupang segera membentuk tim investigasi untuk mengungkap fakta di balik peristiwa tersebut.
Proses investigasi dilakukan secara profesional dan transparan, dengan komitmen penuh dari TNI untuk menegakkan hukum secara adil.
Pemerintah juga menyatakan bahwa kasus ini menjadi perhatian serius, terutama dalam hal keselamatan, disiplin, dan kehormatan prajurit TNI.
Penyelidikan dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemeriksaan saksi, analisis medis, dan rekonstruksi kejadian.
TNI memastikan bahwa proses hukum, akan berjalan sesuai prosedur hukum militer dan terbuka untuk publik. Langkah ini diambil untuk menjaga kepercayaan masyarakat, terhadap institusi militer dan menjamin tidak ada pelanggaran yang ditutup-tutupi.
Siapa Saja Tersangka Kasus Ini?
Dalam perkembangannya, sebanyak 20 prajurit TNI ditetapkan sebagai tersangka, termasuk seorang perwira muda yang ditugaskan sebagai komandan peleton.
Mereka semua telah ditahan dan diperiksa, secara intensif oleh Polisi Militer Kodam IX/Udayana. Penetapan tersangka dilakukan setelah gelar perkara dan pengumpulan bukti yang cukup kuat untuk menunjukkan keterlibatan mereka dalam pengakuan terhadap Prada Lucky.
Proses hukum terhadap para tersangka dilakukan secara terbuka dan transparan. Berkas perkara telah dilimpahkan ke Oditur Militer untuk diproses lebih lanjut dalam konferensi.
TNI menyatakan bahwa masyarakat dapat mengikuti pemancaran sinyal listrik, sebagai bentuk akuntabilitas institusi terhadap publik. Langkah ini juga menjadi bagian dari komitmen TNI dalam menegakkan disiplin dan hukum secara tegas di lingkungan militer.
Apa Motif Mereka Melakukan Kekerasan?
Motif kekerasan yang menyebabkan kematian Prada Lucky, diduga berasal dari kegiatan pelatihan prajurit yang dilakukan secara tidak sesuai prosedur.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut dilakukan terhadap beberapa personel dalam rentang waktu yang berbeda.
Namun, metode yang digunakan tidak sesuai dengan aturan resmi dan berakhir pada tindakan kekerasan fisik. Kekerasan dilakukan dengan anggota badan tanpa menggunakan alat, dan tidak termasuk dalam prosedur pelatihan resmi TNI AD.
Hal ini menunjukkan adanya penyimpangan, dalam pelaksanaan pelatihan yang seharusnya bertujuan untuk membentuk karakter dan disiplin prajurit. TNI menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan akan diproses secara hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
Bagaimana Jalannya Sidang?
Sidang terhadap para tersangka dalam kasus Prada Lucky, dilakukan di lingkungan peradilan militer dengan pengawasan ketat.
Proses pengamatan mencakup pemeriksaan saksi, pemaparan bukti, dan pembacaan dakwaan terhadap masing-masing tersangka. TNI memastikan bahwa sidang berjalan sesuai prosedur hukum dan terbuka untuk umum dalam bentuk transparansi.
Dalam sidang tersebut, para tersangka dicurigai pada dakwaan terkait dengan organisasi berat yang menyebabkan kematian.
Oditur Militer menyampaikan bahwa hukuman akan dijatuhkan berdasarkan tingkat keterlibatan dan bukti yang ada.
Persidangan ini menjadi momen penting, untuk menegakkan keadilan dan menunjukkan bahwa pelanggaran hukum di lingkungan militer tidak akan ditoleransi.
Apa Hukuman Untuk Para Pelaku?
Hukuman terhadap pelaku akan ditentukan oleh hasil perdamaian militer yang sedang berlangsung. TNI menyatakan bahwa setiap prajurit yang terbukti bersalah, akan dikenakan hukuman sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
Hukuman dapat berupa penjara militer, pemecatan, atau sanksi disiplin lainnya yang diatur dalam hukum militer. Pemerintah dan TNI berkomitmen tidak memberikan perlindungan terhadap pelaku kekerasan dan memastikan keadilan ditegakkan.
Langkah ini diambil untuk menjaga integritas institusi dan memberikan rasa aman bagi seluruh prajurit TNI. Hukuman yang dijatuhkan juga diharapkan menjadi efek jera agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Apa yang Bisa Kita pelajari?
Kasus kematian Prada Lucky menjadi pengingat penting, tentang perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelatihan dan pengawasan internal di lingkungan TNI.
Kegiatan pelatihan yang dilakukan secara tidak sesuai prosedur, dapat berakhir pada tindakan kekerasan yang fatal. Oleh karena itu, reformasi metode pelatihan dan pelatihan prajurit menjadi hal yang mendesak.
Pemerintah dan TNI telah menunjukkan komitmen, untuk menegakkan hukum secara adil dan transparan, namun upaya ini harus dibarengi dengan penguatan sistem pengawasan, pelatihan etika, dan pembinaan karakter yang humanis.
Keselamatan dan kehormatan prajurit harus menjadi prioritas utama dalam setiap aspek kehidupan militer. Kasus Prada Lucky bukan hanya tragedi, tetapi juga momentum untuk memperbaiki dan membangun institusi yang lebih beradab dan bertanggung jawab. (*)
Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: TNI AD Tetapkan 20 Tersangka |
![]() |
---|
SOSOK Salah Satu Senior Penganiaya Prada Lucky Sampai Tewas, Simak Motif Tersangka Sampai Tega! |
![]() |
---|
Motif Penganiayaan Prada Lucky Terungkap, Disebut Ada Korban Selamat |
![]() |
---|
FAKTA MIRIS! Ginjal dan Paru-paru Prada Lucky Hancur Akibat Penganiayaan 20 Anggota TNI di NTT |
![]() |
---|
ISAK Tangis Ibu Prada Lucky Pecah, Bersimpuh di Kaki Pangdam Udayana Memohon Keadilan Kematian Anak! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.