Bisnis

LPG 3 Kg Langka di Bali Diduga Akibat Naiknya Demand

Bahkan seorang warga Denpasar membeli 1 tabung LPG 3 kg mencapai Rp 22 ribu dan mencarinya hingga ke Kabupaten Bangli.

ISTIMEWA/HUMAS PERTAMINA PATRA NIAGA JATIMBALINUS
PASAR MURAH – Sejumlah warga membeli LPG 3 kg di pasar murah yang diadakan PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus di sejumlah titik wilayah Denpasar, Gianyar dan Badung, kemarin. 

TRIBUN-BALI.COM - Mitigasi peningkatan konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan elpiji subsidi 3 kilogram (kg) di Bali, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menggelar kegiatan pasar murah di beberapa titik. 

Di antaranya Denpasar, Gianyar, Badung dan Karangasem sesuai koordinasi dengan pemerintah daerah setempat sebagai titik yang dilaporkan masyarakat kesulitan mendapat LPG 3 kg. 

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan, sejak awal bulan Agustus ini, banyak masyarakat yang mengeluhkan kesulitan memperoleh LPG subsidi 3 kg, terutama untuk Denpasar

“Dengan adanya giat pasar murah ini diharapkan warga bisa mendapatkan LPG 3 kg dengan harga wajar, tanpa harus bergantung pada pengecer yang sering menaikkan harga secara tidak bertanggung jawab,” ujar Ahad, Kamis (21/8).

Baca juga: Wamenaker Dicokok KPK, Noel Diduga Terlibat Kasus Pemerasan Pengurusan Izin K3 

Baca juga: JEJAK Sejarah Soekarno di Buleleng, Mengenal Sosok Raden Guru Pengembang Moral, Berikut Sejarahnya 

Kegiatan pasar murah di empat titik ini sendiri telah dilaksanakan sepanjang periode Juli sampai dengan Agustus bulan ini. Khusus untuk Denpasar akan dilaksanakan sampai dengan akhir bulan Agustus dan Karangasem hingga awal September. 

Ahad mengatakan diduga karena naiknya demand atau permintaan usaha mikro sejak periode libur sekolah, kemungkinan adanya penyerapan di luar sektor konsumen yang berhak.

Meskipun tersedia di tingkat sub pangkalan atau pengecer masyarakat harus merogoh kocek lebih tinggi dari Harga Eceran Tetap (HET) yang ditetapkan Pemprov Bali.

Bahkan seorang warga Denpasar membeli 1 tabung LPG 3 kg mencapai Rp 22 ribu dan mencarinya hingga ke Kabupaten Bangli.

“Kemarin di Denpasar mencari gas 3 kg banyak yang kosong. Tanya-tanya keluarga di Bangli katanya di sana ada, terpaksa beli ke sana dan harganya Rp 22 ribu per tabung. Dan hanya bisa beli satu tabung,” ungkap Indira Ari.

Dikonfirmasi mengenai banyaknya pengecer LPG 3 kg menjual di atas HET yang ditetapkan, Ahad menyampaikan belum ada aturan yang mengatur harga di luar pangkalan resmi.

“Harga LPG 3 kg di luar pangkalan resmi (warung atau pengecer) belum diatur dalam peraturan pemerintah baik pusat maupun daerah, sehingga momen ini dimanfaatkan untuk mendapat keuntungan lebih,” jelasnya.

Lebih lanjut Ahad menyampaikan, mekanisme pelaksanaan pasar murah ini dilakukan melalui surat permohonan pemerintah daerah setempat dengan tujuan menyalurkan langsung ke masyarakat. Hal ini karena ditengarai stok di pangkalan bisa diborong oknum pengecer untuk keuntungan pribadi.

Mekanisme pembelian 1 Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk 1 tabung dengan harga sesuai HET 18.000 per tabung.

Sebagai bentuk pengawasan, Pertamina bekerjasama dengan pemerintah daerah terkait melalui kegiatan inspeksi terintegrasi sampai level Desa/Banjar dalam rangka turut mengawasi penyaluran di level pangkalan masing-masing Desa/Kelurahan. 

“Secara rutin juga dilaksanakan monitoring dan evalusasi penyaluran LPG 3 kg oleh Tim Satgas Pemerintah Provinsi Bali dengan menyasar pangkalan LPG 3 kg dan Horeka,” imbuh Ahad. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved