Penemuan Mayat di Jembrana

LUKA Lebam di Tubuh MH, Keluarga Pilih Tidak Autopsi, Kematian Warga Gilimanuk Masih Jadi Misteri

Sebab, ia ditemukan dalam kondisi terbujur kaku dan terdapat luka lebam di sebagian tubuhnya di kamar rumahnya, Jumat (23/8) kemarin.

ISTIMEWA
OLAH TKP - Personel kepolisian saat melakukan olah TKP di lokasi ditemukan seorang warga tewas di wilayah Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Jumat (23/8). 

TRIBUN-BALI.COM - Kepergian seorang warga Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana berisinial MH (35) masih menjadi tanda tanya.

Sebab, ia ditemukan dalam kondisi terbujur kaku dan terdapat luka lebam di sebagian tubuhnya di kamar rumahnya, Jumat (23/8) kemarin.

Banyak spekulasi muncul dari tanda tersebut. Namun, pihak keluarga untuk sementara waktu menolak melakukan autopsi untuk mengungkap penyebab pasti kematiannya.

Menurut informasi yang dihimpun Tribun Bali, keluarga awalnya ingin membangunkan pria tersebut karena tak kunjung keluar kamarnya.

Setelah didatangi ke kamarnya, tak diduga pria 35 tahun tersebut sudah terbujur kaku dan diketahui ada sejumlah luka lebam pada tubuhnya.

Baca juga: TRAGEDI Kecelakaan di Denpasar, AEP Oleng & Hantam Trotoar Hingga Tewas, Alami Cedera Kepala Berat!

Baca juga: Dini Tewas di TKP, Kecelakaan Maut di Jalur Denpasar–Gilimanuk, Motor Adu Jangkrik dengan Bus

Setelah ditemukan dalam kondisi tersebut keluarga korban lantas melapor ke Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk.

Setelah menerima laporan pihak kepolisian khususnya tim Inafis Polres Jembrana mendatangi lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Setelah itu juga jenazah pria juga dibawa ke Puskesmas Melaya 2 untuk dilakukan pemeriksaan luar. Setelah semua selesai, atas kesepakatan keluarga, jenazah akhirnya dimakamkan di tempat pemakaman setempat. 

Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim Inafis ke lokasi untuk penanganan.

Hanya saja, pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab kematian korban mengingat keluarga korban tak setuju untuk dilaksanakan autopsi. “Keluarga korban tidak setuju untuk dilakukan autopsy,” jelas AKBP Kadek Citra.

Dia melanjutkan, hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kematian warga Gilimanuk yang saat ini masih misterius tersebut.“Kita masih penyelidikan lebih lanjut,” tegasnya. 

Terpisah, Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma saat dikonfirmasi, Minggu (24/8) menyebutkan, korban yang merupakan warga Lingkungan Asri tersebut pertama kali ditemukan oleh ayahnya.

Mengingat istrinya masih berada di Jawa. Sehari-harinya, yang bersangkutan memang bekerja di kawasan Pelabuhan Gilimanuk yakni mengurus truk.  

“Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Untuk almarhum sudah dimakamkan saat hari ditemukan juga,” jelas Tony. 

Disinggung mengenai adanya informasi bahwa sejumlah keluarganya yang masih ingin mengungkap penyebab kematiannya, Tony menyebutkan secara umum pihak keluarga telah menerima kematian korban. Namun, ada juga yang masih mempertanyakannya. 

“Secara umum pihak keluarga ada yang mengatakan sudah menerima kematian korban dengan ikhlas. Sementara juga ada informasi masih ingin mengungkap penyebab kematian korban. Mungkin karena kondisi saat ditemukan tidak wajar, ada luka-luka juga,” ungkapnya. (mpa)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved