Sponsored Content
126 Karya Seni dari 91 Perupa, Hadirkan Karyanya di Pameran Seni Taksu Jagaraga 2025
Generasi ketiga pembuatan topeng barong dan rangda di Puri Singapadu. Taksu Jagaraga sebagai tema yang dimaknai dengan kesiagaan (jaga) diri (raga)
TRIBUN-BALI.COM - Taksu Jagaraga sebagai tema yang dimaknai dengan kesiagaan (jaga) diri (raga), para seniman Desa Singapadu dalam menggeluti dan menjalankan profesi seni masing-masing yang senantiasa responsif, kreatif dan kontemplatif terhadap dinamika kehidupan seni dan budaya baik yang terjadi di sekitarnya maupun terjadi pada masyarakat luas.
Seniman Singapadu telah membangun identitasnya, dari masa lalu sampai kini yang memiliki nilai tinggi dan berpengaruh bagi perkembangan seni rupa dan seni pertunjukan di Singapadu, Gianyar, Bali bahkan mengglobal.
Bagaimana seniman muda Singapadu, melanjutkan dengan gagasan-gagasan baru sesuai dengan nuansa zaman sehingga tercipta karya kreatif kekinian yang mampu menguatkan identitas seni dan budaya Singapadu.
Baca juga: TAK ADA TAWAR MENAWAR! Pasca Banjir di Bali, Giri Prasta Terapkan Aturan ini, Siapkan Sanksi
Baca juga: BURSA Ketua DPC PDIP, Klungkung Agung Anom dan Nyoman Suwirta, Karangasem Suastika-Gede Dana
Taksu pada dasarnya adalah energi yang memiliki kekuatan dahsyat, semacam “faktor X” yang bukan saja sangat menentukan melainkan juga bisa merubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa.
Oleh sebab itu, di kalangan masyarakat Bali, banyak yang memandang keberadaan taksu seperti angin, banyak orang bisa menangkap dan merasakan kehadiran atau ketiadaannya namun tidak pernah melihat rupa dan wujudnya secara nyata.
Taksu, yang tergali dari kekuatan terbaik potensi diri dan atas berkah dari Hyang Maha Kuasa, akan sulit untuk dilemahkan oleh kekuatan manusia dan akan bisa bertahan lama bahkan seumur hidup (Dibia, 2012: 44).
Perkembangan seni di Singapadu, terciptaannya berawal dari abad XVIII masehi di mana Ida Dewa Agung Api menciptakan barong dan rangda sebagai pujaan masyarakat (sungsungan) sebagai bagian dari aspek religious dan spiritual sarana penghubung dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan yang maha Esa untuk menemukan kedamaian dalam kehidupan.
Proses penciptaan karya beliau sangat erat kaitannya, dengan sekala dan niskala sehingga menghasilkan karya sebagai bagian seni religi yang sampai kini disucikan di Desa Tegeh Tabanan, Antap Tabanan, Tojan Klungkung, Serongga, Puaya, Intaran Sanur, Gria Dalem Sibang Badung dan masih banyak yang lainnya.
Generasi selanjutnya Ida Dewa Agung Anom Api, atau juga disebut Ida Dewa Agung Geni melanjutkan pembuatan Topeng sebagai persembahan. Karya beliau berupa Barong dan Rangda di puja di Banjar Kederi Singapadu Kaler, di Pura Desa Celuk Sukawati, di Pura Dalem Desa Guwang Sukawati.
Generasi ketiga pembuatan topeng barong dan rangda di Puri Singapadu, Tjokorda Oka Tublen atau sering dipanggil Ida Dwagung Singapadu kembali melanjutkan pembuatan topeng di Puri Singapadu terinspirasi dari petangkilan barong di Pura Merajan Agung Puri Singapadu, peristiwa berkumpulnya barong buatan Puri Singapadu yang di pasupati di tempat tersebut yang terlaksana setiap upacara besar di Merajan Agung Puri Singapadu yang kini menjadi Penataran Agung Puri Singapadu setiap hari budha kliwon pegatwakan.
Ketokohan Tjokorda Oka Tublen dapat kita lihat dalam uraian katalog Paris Expo, bagaimana beliau dipercaya penglingsir Ubud dan Peliatan sebagai dekorator Exposition De La Paris 1931 sebuah peristiwa budaya masa lalu mewakili Hindia-Belanda bersama rombongan seniman dari Ubud dan Peliatan yang mementaskan dan memarkan karya seni terbaik Bali di Paris Prancis.
Selanjutnya Tahun 1952 – 1953 bergabung bersama grup Gunung Sari Peliatan membawa misi kesenian ke Eropa dan Amerika yang oleh John Coast dalam bukunya berjudul Dancing Out Of Bali menyatakan Tjokorda Oka sebagai desainer costum dan pembuat topeng, barong dan rangda.
Perkembangan selanjutnya terlahir seniman- seniman seni rupa bereputasi seperti I Wayan Tangguh(Alm), I Wayan Pugeg(Alm), I Wayan Tedun(Alm), I Ketut Muja (Alm), I Nyoman Cetug(Alm), Gusti Putu Brata (Alm), I Wayan Susun(Alm) I Nyoman Renu(Alm), Tjokorda Raka Tisnu, I Wayan Sukarya, Ketut Kodi, I Wayan Salin, I Wayan Wardana, I Wayan Tama, I Made Hartawan(Alm), I Made Mesium, Mangku Ketut Korma, I Nyoman Carman, Cokorda Raka Sedana, Mangku Made Sutiarka, I Nyoman Narka, I Wayan Teba Gunastra, I Ketut Letra, I Ketut Brati, I Nyoman Rupik, I Nyoman Rubig(Alm). Berlanjut ke generasi berikutnya Jero Mangku Adi Kusuma, I Gusti Putu Miasa, I Gusti Ngurah Mirjana, I Nengah Soma, I Wayan Jana, I Made Supena(Alm), I Made Sugiantara, I Ketut Sugantika, I Made Ardika, Cokorda Sutrisna Putra, I Ketut Dirga, Cokorda Alit Artawan, I Made Martin, I Kadek Puriartha, Cokorda Gede Trisna, I Wayan Gede Budayana, I Wayan Bagiartana, Made Suarmika. Belakangan muncul talenta muda yang bersinar I Komang Agus Parinata (Eben), I Wayan Budiana, I Komang Erik Setiawan, Cokorda Putra Wiyuda, I Putu Ade Sastra Wiguna, Made Depyo, I Kadek Sudirman, I Wayan Ponco Maryuda.
Peristiwa kali ini akan menjadi salah satu catatan penting bagi perjalanan kesenian Desa Singapadu khususnya Asosiasi Seniman Singapadu, mengingat dalam kebersamaan kita diberi kesempatan memamerkan karya di salah satu museum terbaik Agung Rai Museum(ARMA) di Ubud sebagai salah satu barometer perkembangan kesenian di Bali, Indonesia bahkan Dunia, kita akan menampilkan karya seni rupa meliputi topeng, lukisan, patung, tatah kulit, desain, dan fotografi dari seniman maestro sampai seniman muda dengan kekuatan 91 Perupa 126 karya seni, Mari merayakan Taksu Jagaraga. (*)
Singapadu 14 September 2025
Ketua Asosiasi Seniman Singapadu
Cokorda Alit Artawan
BANJIR di Desa Antiga Tidak Kunjung Surut, Bupati Gus Par Cari Solusi untuk Bangun Saluran Air |
![]() |
---|
Road Race Jembrana Sabet Satu Medali Emas di Porprov Bali XVI Tahun 2025 |
![]() |
---|
Pemkab Jembrana Bali Sampaikan Duka Mendalam ke Keluarga Korban Banjir, Beri Santunan |
![]() |
---|
BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Masyarakat Terdampak Banjir di Bali |
![]() |
---|
Wawali Denpasar dan Mensos Saifullah Yusuf Serahkan Santunan Kematian Korban Bencana Banjir Bali |
![]() |
---|