Sponsored Content
Jembrana Investment Service Centre Resmi Luncur, Siap Permudah Akses dan Percepat Layanan Investasi!
Jembrana Investment Service Center (JISC) resmi diluncurkan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Jembrana, Kamis 23 Oktober 2025.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Jembrana Investment Service Center (JISC) resmi diluncurkan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Jembrana, Kamis 23 Oktober 2025.
Adalah layanan prioritas yang dibuka Pemkab Jembrana, khusus untuk mendongkrak realisasi investasi di wilayah Gumi Makepung.
Praktis, dengan banyaknya investasi yng masuk, lapangan kerja juga bakal tersedia sehingga menggerakkan ekonomi.
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan yang meresmikan kegiatan ini menegaskan Jembrana Investment Service Center (JISC) merupakan sebuah layanan prioritas terpadu yang didesain khusus untuk mendongkrak realisasi investasi di wilayah Jembrana.
Baca juga: SEBELUM Tewas Pria Asal Semarang di Kamar Kos di Denpasar, Sempat Siarkan Langsung Aksi Ulah Pati!
Baca juga: GERAM Dana Pemda Malah Parkir di Bank, Badung Salah Satunya, Menkeu Purbaya Minta Segera Lakukan Ini
"Tujuannya untuk memudahkan orang berinvestasi di Jembrana. Selama ini mereka kesulitan mencari informasi, pelayanan perijinan kemudian tentang pelaporan termasuk juga tata ruang," tegas Bupati Kembang Hartawan didampingi Ketua DPRD Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi usai kegiatan.
Menurutnya, tersedianya JISC ini diharapkan bakal menarik investor untuk datang ke Jembrana. Sebab, layanan ini menyediakan berbagai kemudahan yang diberikan sehingga nantinya akan tercipta lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jembrana.
"Harapannya akan banyak sekali Investor yang ada di Jembrana. Kita permudah pelayanannya dan memastikan pelayanannya baik. Komitmen kita terhadap ini, sehingga mereka akan berinvestasi di kabupaten Jembrana, dengan begitu berarti perekonomian akan bergerak," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Made Gede Budiartha menjelaskan, latar belakang pembentukan JISC adalah rendahnya realisasi investasi di Jembrana. Salah satu kendala utamanya adalah proses perizinan yang terkesan lambat.
"Setelah kami dalami proses perijinannya, yang menjadi perhatian utama adalah pengurusan persetujuan bangunan gedung (PBG). Ada satu persyaratan dokumen teknis yang harus disiapkan oleh pemohon yaitu adalah gambar yang dibuat oleh arsitek yang bersertifikat. Inilah yg menjadi kendala sehingga terkesan proses perijinan itu lama padahal kalau sudah lengkap, maksimal dua hari sudah bisa keluar," ujarnya.
Selain masalah perizinan, kata dia, rendahnya investasi juga disebabkan oleh belum sinkronnya koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi, yang membuat investor harus "berkeliling" mengurus izin. Selain itu, promosi potensi pariwisata yang masih kurang juga menjadi pekerjaan rumah.
"Jika masalah-masalah ini tidak kita selesaikan, pembangunan Jembrana akan terhambat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan stagnan, dan angka pengangguran bisa meningkat," imbuhnya.
Budiartha menjelaskan JISC adalah layanan prioritas dimana ada layanan informasi berkaitan dengan potensi investasi, regulasi investasi, proses perijinan dan SOP layanan perijinan termasuk standar waktu dan biaya dan standar pelayanan perijinan.
Kemudian ada fasilitasi pelayanan perijinan, jadi ketika ada Investor atau pengusaha yang tidak bisa secara mandiri melakukan proses perijinan melalui sistem OSS maka kita layani disini.
"Jadi pelaku usaha atau investor tinggal membawa data, kita bantu inputkan," ucapnya. Selain itu, JISC juga menyediakan layanan pendampingan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) untuk membantu pelaku usaha yang telah berjalan dalam memenuhi kewajiban pelaporan berkala (LKPM) secara akurat dan tepat waktu.
Serta layanan Monitoring dan Pengendalian Investasi untuk melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap realisasi investasi yang sudah berjalan untuk memastikan kesesuaian dengan perizinan dan rencana bisnis. (*)
| PU Fraksi Soal APBD 2026, DPRD Bangli Minta Pemkab Tak Bebankan Rakyat |
|
|---|
| Excom Meeting CityNet Asia Pacific, Wali Kota Harapkan Dari Denpasar Lahir Gagasan Untuk Pembangunan |
|
|---|
| Wali Kota Denpasar Bali Jaya Negara Gemakan ‘Together We End Polio’ Pada Rotari World Polio Day |
|
|---|
| Wisuda, Rektor Intiyas Lepas 1.238 Creative Minority yang Tangguh dan Siap Berkontribusi Bagi Bangsa |
|
|---|
| Galeri 24 Hadir di Festival Pegadaian Tring Denpasar, Tawarkan Edukasi Investasi Emas dan Diskon |
|
|---|
