Ia menututurkan penumpang fast boat tak bisa selamatkan diri.
Penumpang yang terjun ke laut hanya dua orang, dan sisanya terjebak di dalam fast boat yang diselimuti asap tebal.
Kapolres Karangasem, AKBP Sugeng Sudarso, menjelaskan peristiwa ini terjadi sekitar 200 meter dari Dermaga Rakyat Pelabuhan Padang Bai.
Diperkirakan, fast boat Gili Cat II baru berjalan sekitar 15 menit kemudian tiba-tiba meledak.
“Katanya tangki BBM keluar api dan asap, hingga meledak. Sebagian korban mengalami luka berat,” jelas Sugeng.
Fast boat Gili Cat II memiliki kapasitas 34 orang penumpang.
Jumlah penumpang di dalam boat sebanyak 33 orang, ditambah tiga orang anak buah kapal (ABK) dan 1 orang nakhoda.
Nakhoda dan ABK sudah menjalani pemeriksaan di Mapolsek Padang Bai.
Nakhoda bernama Totok Wasito, sedang 3 ABK masing-masing Sugiarto, I Nyoman Supartika, dan I Kadek Krisnanta.
Totok mengaku kaget ketika boat yang dinakhodainya tiba-tiba meledak.
Menurutnya, tak ada tanda-tanda sebelum ledakan terjadi di dalam boat.
Totok mengaku mengisi bahan bakar minyak (BBM) di fast boat Cat II pada Rabu (14/9/2016), sehari sebelum kejadian. Ia mengklaim tak ada BBM tumpah.
Begitu juga bau BBM fast boat sama sekali tak tercium.
Pria asal Lamongan, Jawa Timur, ini menjelaskan perjalanan awalnya berjalan lancar.
Hingga 1 mil dari pesisir pantai Padang Bai, boat yang dibawanya meledak.