"Tekanan dari bawah sampai pada titik itu membuat kepala korban terdorong sampai menyentuh atap kapal," terangnya. Ia menduga meskipun adanya uap bensin di bawah dek kapal kemungkinan tidak menyebabkan ledakan jika tidak ada gangguan kelistrikan.
Koesnadi membantah ledakan berasal dari tangki bensin kapal.
"Ledakan bukan dari tangki kapal," tegasnya.
Jika kejadian disebabkan dari tangki bensin maka ledakan akan lebih besar lagi.
Kombes Pol AA Made Sudana menambahkan, meskipun penyebab ledakan sudah dapat diketahui namun pihaknya masih mendalami keterangan dari empat saksi sebelumnya.
Ia juga menegaskan kasus kapal itu merupakan murni kecelakaan.
Sementara Polres Karangasem menyatakan belum menetapkan tersangka dalam kasus ledakan fast boat Gili Cat II tersebut.
Kemarin, Kapolres Karangasem AKBP Sugeng Sudarso mengaku sudah memeriksa crew boat dan saksi (penumpang) yang selamat.
Dari hasil pemeriksaan, seluruh crew boat dan saksi mengatakan murni karena kecelakaan.
Tak ada unsur sabotase atau unsur yang lain.
Ledakan berasal dari bagian belakang sisi kiri, tepatnya di bawah dek tangki bahan bakar.
Meski demikian, Polres Karangasem berjanji akan terus mencari dalang kecelakaan ini.
Sugeng menyatakan akan mengunakan pasal 359 dan 360 terkait kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dan luka.
Dalam waktu dekat, Polres Karangasem akan memeriksa teknisi dan menajeman PT Gili Cat II.
KSOP Padang Bai juga akan ditanyai terkait izin operasi. (*)