PT Hardys Retailindo Pailit

Pengakuan Gede Hardi Mengundang Simpati, Netizen: Ayo Pak Gede Bangkit Lagi, Orang Bali Harus Sukses

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gede Hardi bersalaman dengan para pegawainya saat merayakan ulang tahun ke-43, di Head Office Hardy’s Panjer, Denpasar, Bali, Selasa (26/5/2015) silam.

Gede Hardi mengusung konsep properti multiuse, dengan komersial di depan dan di belakangnya residensial.

“Satu titik itu luasannya ada 11 hektare ada 14 hektare yang salah satunya di Kampial,” sebutnya.

Namun semua Hardys Land ini mangkrak, setelah sektor properti mangkrak dan terkoreksi berat.

Menurutnya, di Bali saja koreksi sektor properti (-30) persen sampai  75 persen.

Ia kemudian menyadari sikap ekspansifnya ini membawa petaka.

“Tapi memang dari awal karakter saya seperti itu, sangat ekspansif,” katanya.

Ia pun mengaku salah prediksi dengan lesunya ekonomi beberapa tahun belakangan, dan terkoreksinya sektor properti.

“Kalau ekonomi membaik mungkin jual dua titik utang sudah lunas,” katanya.

Harapannya, pengusaha ritel lainnya berhati-hati ekspansi agar tidak senasib dengan dirinya.

Menurutnya, pengadilan niaga telah mempailitkan tiga hal, yakni PT Hardys Retailindo, PT Group Hardys Holding Company, hingga mempailitkan Gede Hardi sebagai pribadi.

Sebab ia berutang dengan menggunakan personal guarantee (PG).

“Ya ini pelajaran buat rekan-rekan di Bali, bila memiliki utang jangan meneken PG. Saya bodoh dulu semua teken PG, makanya sekarang pribadi pun kena tembak,” keluhnya.

“Saya sendiri berharap dengan dukungan masyarakat dan media saya bisa recovery,” katanya.

Ternyata, keterbukaan Gede Hardi terkait perjalanan bisnisnya ini mendapat tanggapan positif dari netizen, meski ada juga yang menanggapi negatif.

Namun sebagian besar menyampaikan rasa simpatinya dan ingin pengusaha ini segera bangkit kembali.

Halaman
1234

Berita Terkini