TOPIK
PT Hardys Retailindo Pailit
-
Kini outlet yang dibuka tinggal empat, yaitu di Seririt, Gianyar, Sanur, dan Nusa Dua.
-
Setelah kerajaan bisnis ritelnya Hardys pailit, Gede Hardiawan kini terganjal piutang pajak dengan angka cukup fantastis.
-
Setelah kerajaan bisnis ritelnya pailit, Gede Hardiawan kini terganjal piutang pajak dengan angka cukup fantastis
-
Simak seluruh penuturan Gede Hardi mengenai kepailitan perusahaannya dan apa yang akan dilakukannya usai pailit secara lengkap
-
Bahkan, ia mengaku mendapat pengalaman berharga yang bisa dibagikan ke publik soal kepailitin Hardys.
-
Bertempat di salah satu rumah Gede Hardi di Perumahan By Pass Garden R14. B3, Jalan Danau Tempe, Sanur, Denpasar, Hardi menjelaskan
-
Kini sang Owner Gede Hardy didampingi Istri berbicara secara gamblang kepada awak media, Rabu (22/11/2017) sore dan difasilitasi oleh Aprindo Bali.
-
Belakangan diketahui Hardys Land mangkrak, dan tidak memberikan pemasukan bagi Hardys.
-
Gede Hardi, pria yang berada di belakang bisnis ini memulai bisnis retail dengan modal yang diperolehnya dari bisnis properti yang dimulai di Bandung.
-
Pria yang kini menjadi pemegang saham Hardys ini, mengaku telah membeli 13 outlet Hardys dari 18 outlet yang sebelumnya dimiliki
-
Banyak pihak yang tidak percaya dan tidak menyangka brand ritel terbesar di Bali ini bakal mengalami kolaps setelah dinyatakan pailit.
-
Hardys memiliki 18 outlet di Bali dan beberapa wilayah Jawa Timur seperti Jember, Probolinggo, dan Banyuwangi
-
PT Hardys Retailindo kini diakusisi PT Arta Sedana Retailindo setelah mengalami kepailitan
-
Pria yang kerap disapa Gede Hardi ini tak pernah menyangka sikap ekspansifnya akan mengakhiri kerajaan bisnis ritelnya pada kepailitan.
-
Kabar pailitnya PT. Hardys Retailindo cukup menghentakkan publik di Bali. Hal itu dibeberkan oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo)
-
Proses akuisisi ini terjadi setelah pemilik PT Hardys Retailindo, I Gede Agus Hardiawan, tak mampu bayar utang di Bank Muamalat.
-
Hardys merupakan salah satu brand ritel terbesar di Bali, yang memiliki ribuan karyawan dan belasan gerai tersebar di seluruh
-
Awal modal yang dibutuhkan Hardi untuk membangun Hardys hanya Rp 250 juta, yang ia dapatkan dari menjadi broker properti.