Ada Ilmu Hitam Menyerang Penari Rejang Ratu Segara yang Kerahuan? Ini Penjelasannya

Penulis: I Made Prasetia Aryawan
Editor: Rizki Laelani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswi SMAN 1 Kediri, Putu Indah Andayani tampak lemas saat diantar orang tuanya mengikuti ritual guru piduka di Pura Luhur Tanah Lot, Tabanan, Kamis (23/8/2018).

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Benarkah Para Penari Rejang Ratu Segara yang Kerahuan Karena Terkena Serangan Ilmu Hitam?

Pemerintah Kabupaten Tabanan membuka Posko Layanan Terpadu Pengobatan Sekala dan Niskala di rumah dinas camat Kediri, Banjar Jagasatru, Kediri, Tabanan, Jumat (24/8/2018)

Baru saja dibuka, sudah ada 10 siswi yang sempat mengalami kerauhan setelah pementasan Tari Rejang Ratu Segara datang ke posko.

Dari 10 orang tersebut, pihak Siwa Murti Bali menyatakan semuanya kena serangan ilmu hitam (black magic) atau non-medis.

Baca: Menanti Detik-detik Puncak Perjuangan Rakyat Bali dan Keputusan Gubernur Baru Soal Reklamasi

Baca: Terungkap, Ternyata Bima Sakti Dapat Kartu Merah dari Wasit Gara-Gara Ini

Baca: Ini Hasil Ramalah Roy Kiyoshi untuk Ayu Ting Ting yang Bikin Raffi Salah Tingkah

Misal, Ni Putu Indah Andayani, siswi SMAN 1 Kediri.

Indah yang datang didampingi kerabatnya pun mendapat pengobatan dari perwakilan Siwa Murthi Bali.

Meski sempat membaik, Indah kembali mengalami kerauhan di sekolahnya.

Ia kemudian dibawa ke Pura Luhur Tanah Lot untuk melakukan panglukatan dan guru piduka.

Baca: Abu Janda Ceritakan Dugaan Mahar Rp 500 Miliar ke PKS dan PAN, Hingga Singgung Tommy Soeharto

Baca: Jangan Tergoda Ingin Tahu, Fakta Ini Akibatkan 6 Ribu Gempa Sudah Terjadi di Indonesia dalam Setahun

Baca: Daftar CPNS 2018, Ini Jawaban Resmi BKN atas Pertanyaan dan Keluhan Para Pendaftar Tahun Ini

“10 orang yang datang dari Kediri dan Marga. Semua sakit magic atau non-medis,” kata Ketua Ranting Siwa Murthi Kediri, Jro Mangku Made Astawa (53), Jumat, (24/8/2018).

Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan, I Gusti Ngurah Supanji, mengatakan posko ini disediakan sebagai bentuk respon Pemkab Tabanan.

"Dengan adanya posko pengobatan sekala dan niskala ini, kami harapkan orangtua dan guru yang siswinya masih mengalami kejadian apakah karena nuansa medis atau spritual mereka ada tempat untuk dituju," katanya.

Berita selengkapnya bisa dibaca di Harian Pagi Tribun Bali Edisi Sabtu (25/8/2018).

Berita Terkini