Wiki Bali

TRIBUN WIKI - 5 Jenis Kain Tenun Khas Bali, dari Endek hingga Kling

Selain memiliki pesona alam yang indah, tarian khas, dan tradisi yang unik, Bali juga memiliki kain tenun khas

Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Karsiani Putri
Perajin tenun sekaligus penjaga stand Dekranasda Kabupaten Jembrana, Windi, menunjukkan kain songket alam pada Minggu (1/7/2018) di Art Center, Denpasar, Bali. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selain memiliki pesona alam yang indah, tarian khas, dan tradisi yang unik, Bali juga memiliki kain tenun khas.

Kain tenun ini diwariskan secara turun temurun dan masih tetep lestari.

Seiring waktu, beberapa ada yang mengalami pembaharuan dalam hal motif.

Berikut lima jenis tenun khas Bali yang masih bertahan hingga kini.

1. Endek

Penjaga stand tengah menyanting gliter di atas kain endek tulis prada di Stand Agung Bali Collection, Denpasar Festival (Denfest) Ke-11, Minggu (30/12/2018).
Penjaga stand tengah menyanting gliter di atas kain endek tulis prada di Stand Agung Bali Collection, Denpasar Festival (Denfest) Ke-11, Minggu (30/12/2018). (Tribun Bali/Noviana Windri Rahmawati)

Kain endek merupakan kain tenun ikat khas Bali.

Endek ini mulai dikembangkan di Klungkung tahun 1975.

Pembuatan kain ini pun sangat sulit dan bisa memakan waktu hingga satu bulan untuk pembuatan satu helai kainnya.

Ada berbagai macam motif kain endek ini diantaranya motif encak saji, rangrang, patra, jumputan, hingga motif wajik.

Bahkan di Kota Denpasar juga dilaksanakan pemilihan duta endek yang dilaksanakan sejak tahun 2012 untuk menjaga kelestarian endek ini dan semakin diminati oleh semua kalangan.

2. Gringsing

I Dewa Gede Arya Palguna (kiri) dan I Kadek Sudiarsana memperlihatkan motif kain gringsing yang membawanya meraih penghargaan dunia.
I Dewa Gede Arya Palguna (kiri) dan I Kadek Sudiarsana memperlihatkan motif kain gringsing yang membawanya meraih penghargaan dunia. (Tribun Bali/Lugas Wicaksono)

Kain ini merupakan kain tenun khas Desa Tenganan Pegringsingan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali.

Pembuatan kain ini pun terbilang rumit karena menggunakan teknik double ikat, tak seperti kain tenun lain yang menggunakan teknik ikat saja.

Kata Gringsing ini berasal dari dua urat kata yaitu gering yang artinya sakit dan sing yang artinya tidak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved