Wiki Bali
TRIBUN WIKI - 5 Jenis Kain Tenun Khas Bali, dari Endek hingga Kling
Selain memiliki pesona alam yang indah, tarian khas, dan tradisi yang unik, Bali juga memiliki kain tenun khas
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Sehingga jika digabungkan akan jadi tidak sakit.
Motifnya pun menggunakan tiga warna dan menggunakan warna alami.
Pewarna alami yang digunakan adalah babakan kepundung putih dicampur dengan kulit akar untuk warna merah, minyak buah warna kuning, dan pohon taum untuk warna hitam.
Pembuatan satu lembar kain ini membutuhkan waktu hingga 5 tahuhunan.
3. Songket Bali

Pengrajin songket yang terkenal di Bali ada di Desa Sidemen, Karangasem.
Dahulu songket Bali ini terbuat benang sutra dan juga benang emas.
Saat zaman kerajaan Bali, songket berkembang di Klungkung, Buleleng, Karangasem, Badung dan Jembrana.
Ada banyak motif songket di Bali berdasarkan pada jenis benang pembuat motifnya yaitu songket benang emas, songket benang perak, katun, hingga campuran.
4. Cepuk

Kata Cepuk berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu cepuk berarti kayu canging.
Kain tenun ini berasal dari Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Beberapa jenis kain tenun cepuk yakni cepuk ngawis, cepuk tangi gede, cepuk liking paku, cepuk kecubung, hingga cepuk kurung.
5. Kling
Kling merupakan kain tenun yang dianggap memiliki kekuatan magis yang biasa dipakai saat metatah.
Kain ini identik dengan warna kuning dengan motif kotak-kotak kecil. (*)