Wiki Bali

TRIBUN WIKI - 5 Jenis Kain Tenun Khas Bali, dari Endek hingga Kling

Selain memiliki pesona alam yang indah, tarian khas, dan tradisi yang unik, Bali juga memiliki kain tenun khas

Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Karsiani Putri
Perajin tenun sekaligus penjaga stand Dekranasda Kabupaten Jembrana, Windi, menunjukkan kain songket alam pada Minggu (1/7/2018) di Art Center, Denpasar, Bali. 

Sehingga jika digabungkan akan jadi tidak sakit.

Motifnya pun menggunakan tiga warna dan menggunakan warna alami.

Pewarna alami yang digunakan adalah babakan kepundung putih dicampur dengan kulit akar untuk warna merah, minyak buah  warna kuning, dan pohon taum untuk warna hitam.

Pembuatan satu lembar kain ini membutuhkan waktu hingga 5 tahuhunan.

3. Songket Bali

Perajin tenun sekaligus penjaga stand Dekranasda Kabupaten Jembrana, Windi, menunjukkan kain songket alam pada Minggu (1/7/2018) di Art Center, Denpasar, Bali.
Perajin tenun sekaligus penjaga stand Dekranasda Kabupaten Jembrana, Windi, menunjukkan kain songket alam pada Minggu (1/7/2018) di Art Center, Denpasar, Bali. (Tribun Bali/Karsiani Putri)

Pengrajin songket yang terkenal di Bali ada di Desa Sidemen, Karangasem.

Dahulu songket Bali ini terbuat benang sutra dan juga benang emas.

Saat zaman kerajaan Bali, songket berkembang di Klungkung, Buleleng, Karangasem, Badung dan Jembrana.

Ada banyak motif songket di Bali berdasarkan pada jenis benang pembuat motifnya yaitu songket benang emas, songket benang perak, katun, hingga campuran.

4. Cepuk

Aneka tenun Cepuk Rangrang khas Pulau Nusa Penida, Bali.
Aneka tenun Cepuk Rangrang khas Pulau Nusa Penida, Bali. (KOMPAS.com/SRI LESTARI)

Kata Cepuk berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu cepuk berarti kayu canging.

Kain tenun ini berasal dari Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Beberapa jenis kain tenun cepuk yakni cepuk ngawis, cepuk tangi gede, cepuk liking paku, cepuk kecubung, hingga cepuk kurung.

5. Kling

Kling merupakan kain tenun yang dianggap memiliki kekuatan magis yang biasa dipakai saat metatah.

Kain ini identik dengan warna kuning dengan motif kotak-kotak kecil. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved