Bangunan SDN 6 Ubung Kaja Terancam Longsor, Sudah 4 Tahun Tak Ada Realisasi Dari Pemerintah

Penulis: eurazmy
Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LONGSOR - Kondisi tebing longsor di area SDN 6 Ubung Kaja, Denpasar, Jumat (18/1/2019).

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Warga sekolah dan orangtua murid di SDN 6 Ubung Kaja, Denpasar Utara kembali diliputi rasa waswas berlebih.

Diketahui, kondisi sempadan sungai yang menyangga salah satu bangunan sekolah ini mulai menunjukkan gejala mengkhawatirkan dan terancam ambruk.

Terakhir, tanah septic tank toilet sekolah yang tepat berada di bibir tebing ini sudah mulai keropos alias ambles akibat tergerus air hujan.

Pantauan Tribun Bali di lokasi, kondisi toilet jika dilihat sepintas masih terlihat berdiri kokoh.

Namun secara struktur bangunan, pada pondasi lantainya terlihat retak di bagian bawah karena tanah septic tank di bawahnya sudah ambles.

"Itu kelihatannya saja. Jadi toiletnya ini aslinya menggantung. Tanah septic tank di bawahnya sudah ambles. Amblesnya sedikit-sedikit, sekarang kedalaman amblesnya ada sekitar 1 meter," kata Nyoman Maryana, penjaga sekolah kepada Tribun Bali, Jumat (18/1/2019).

Dia juga menunjukkan keretakan pada bagian sempadan sungai setinggi 20 meter jika dilihat dari jembatan Bendungan Merta Gangga.

Kontur tanah di sekitar bibir tebing juga tampak cekung.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, kemungkinan terburuk terjadinya longsor susulan sangat besar, terlebih mengingat curah hujan juga cukup tinggi.

"Kalau tergerus air di musim hujan kayak gini kan bahaya juga. Takutnya kan satu bangunan itu ikut longsor semua. Di satu bangunan itu ada 3 ruang kelas," kata dia.

Seperti diketahui, dikatakan Kepala Sekolah SDN 6 Ubung Kaja, Ni Luh Putu Sri Gunawati mengatakan, kondisi ini sudah berlangsung selama kurang lebih 4 tahun sejak terjadinya longsor pada 2014.

Longsor berturut-turut mulai terjadi pada 2014 dan 2016.

Pada 2017, longsor kembali terjadi hingga luasannya mencapai 1.200 meter kubik, bahkan sudah mulai mendekati tembok panyengker sekolah.

"Terakhir, kondisi tanah di bawah toilet ini sudah mulai ambles lagi. Tentu kita semua jadi makin khawatir jika ada terjadi longsor susulan lebih parah. Apalagi sekarang musim hujan sudah tiba," ungkapnya.

Sejak saat itu, pihaknya kini mulai meniadakan aktivitas pembelajaran di bangunan tersebut untuk keamanan siswa.

Halaman
12

Berita Terkini