6 Orang di Mobil Avanza Tercebur ke Sungai Brantas, Cerita Sang Penolong: 3 Orang Masih di Dalam
TRIBUN-BALI.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah mobil Toyota Avanza L 1146, huruf belakang belum ketahui, terjatuh ke dalam Sungai Brantas Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (26/1/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.
Mobil dikemudian Waridi, yang beralamat di Rungkut Lor Gang 9 nomor 5, Surabaya.
Di dalam mobil itu ada tiga perempuan, Fitrinorsiam warga Kedungasem Surabaya, Siti Yuniati warga Rungkut Lor Gang 9 nomor 5 dan Alfia warga Jati Pandansari, Kecamatan Ngunut.
Mobil awalnya akan menyeberang dari Ngunut (selatan Sungai Brantas) ke utara, arah Gandekan, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, lewat penyeberangan Pema Ngunut.
Mobil Toyota Avanza masuk Sungai Brantas tersebut sempat berhenti di jalan menurun, sebelum ke dermaga penyeberangan.
Baca: Galeri Kenangan IB Putu Dunia, Merekam Jejak Anak Petani Hingga Jadi Marsekal
Baca: Serentak! FAN Seminyak, Forum Pemuda Karangasem dan ST Elang Pasang Baliho Bali Tolak Reklamasi
Baca: FT: Persiwa 0 Vs 0 Persib, Pemain Asal Bandung Ini Bikin Persib Gagal Raih Poin
Tiba-tiba mobil meluncur ke arah dermaga dan mesin dalam keadaan mati.
Tanpa ada penghalang, mobil melewati dermaga dan terjebur ke Sungai Brantas.
Saat kejadian sungai dalam keadaan penuh air dan deras arusnya.
Sopir mobil berhasil menyelamatkan diri.
Sedangkan tiga penumpang di dalamnya hilang.
Kapolsek Ngunut, Kompol Siti Nurinsana mengatakan, sopir telah dibawa ke Mapolsek Ngunut untuk dimintai keterangan.
"Ngakunya rem tidak berfungsi, sehingga mobil meluncur ke sungai," terang Kompol Siti Nurinsana.
Saat ini tim SAR tengah bersiaga di lokasi kejadian, untuk melakukan penyisiran.
Avanza Jatuh di Sungai Brantas, Detik-detik Warga Selamatkan Si Sopir, Ceburkan Diri & Nyaris Lemas
Saat kejadian Mobil Avanza masuk Sungai Brantas, ternyata ada dua penumpang lain yang juga selamat, keduanya adalah Sholikatin (56), istri Waridi dan Imam Shodikin, warga Desa Bendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Menurut saksi mata, Hartoyo, keduanya sempat turun dari mobil.
"Mobil ini awalnya mau mundur, tapi tidak kuat. Dua orang ini kemudian turun disuruh memberi aba-aba," terang Hartoyo, saat ditemui di Mapolsek Ngunut, Sabtu malam.
Pada usaha mundur yang kedua, mobil kembali tidak kuat menanjak, dan meluncur ke dalam sungai.
Tiga penumpang yang ikut hilang bersama mobil, mereka adalahi Nursyam (34), Siti Yuniati (32) dan Siti Alfiah (61).
Fitri dan Siti adalah anak dari Waridi.
Hartoyo adalah orang yang berjasa menyelamatkan Waridi.
Saat mobil itu tercebur, Hartoyo yang saat itu ada di lokasi, buru-buru mengikat sebuah ban dengan selang panjang.
Ujung selang kemudian diserahkan ke anaknya, Cahyo Satriyo Bekti (18), agar dipegangi.
Hartoyo kemudian menceburkan diri ke Sungai Brantas berusaha mengejar mobil yang tercebur itu.
"Saat saya masuk sungai, mobilnya belum tenggelam. Saya teriaki supaya keluar, tapi sepertinya pintu terkunci," terang Hartoyo.
Hartoyo terus mengikuti mobil yang hanyut ke arah barat.
Jarak sekitar 100 meter, Waridi berhasil keluar dari kaca yang terbuka.
Tidak lama kemudian seorang warga lainnya, Rully tiba dengan baju pelampung.
Hartoyo dan Rully berhasil menjangkau Waridi yang hanya kelihatan kepalanya.
"Ada pemancing di tepi sungai yang bawa senter. Dia yang menyorot ke arah sopir sebelum kami jangkau," tambah Hartoyo.
Seusai Waridi berhasil memegang ban yang jadi pelampung Hartoyo, Cahyo kemudian menarik selang pengikat ban itu.
Masih menurut Hartoyo, Waridi sangat terpukul.
Saat didekati dia sama sekali tidak minta tolong.
Ia hanya terus merintih memanggil nama Fitri, anaknya.
"Saya sudah lemas, sudah tidak kuat lagi. Setelah ditarik ke tepi, barulah saya merasa lega," pungkas Hartoyo.
Tim SAR Cari Mobil Toyota Avanza Berisi 3 Orang yang Tercebur ke Sungai Brantas Tulungagung
Tim SAR melakukan pencarian tiga korban hilang yang hanyut bersama mobil Avanza yang jatuh ke Sungai Brantas di Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Minggu (27/1/2019) pagi.
Sebelumnya tim SAR melakukan apel pagi di Kantor Kecamatan Ngunut yang menjadi posko mereka.
Menurut Koordinator Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos SAR Trenggalek, Brian Gautama, pihaknya akan fokus untuk mencari mobil yang hanyut.
“Kami sudah bertanya dengan orang yang terakhir menolong korban, kira-kira di mana posisi mobil itu terakhir kali,” ujar Brian.
Jika sudah ditemukan, maka personel Tim SAR akan melakukan penyelaman untuk memasang kait pada mobil itu.
Rencananya mobil akan ditarik ke tepi dengan menggunakan mobil derek.
Namun, Tim SAR juga minta disiagakan sebuah mobil offroad.
“Kalau mobil derek kan tidak bisa masuk ke kebun sampai ke tepi sungai. Yang bisa melakukan itu adalah mobil offroad,” tambah Brian.
Selain itu, Basarnas Pos SAR Trenggalek juga menyiagakan semua potensi SAR sepanjang aliran Brantas.
Karena ada kemungkinan tiga korban yang terjebak di dalam mobil, tubuhnya keluar karena kaca jendela yang terbuka.
Apalagi saat kejadian kondisi Sungai Brantas debetnya sangat tinggi dan arusnya deras.
“Kalau melihat sopir bisa selamat lewat kaca yang terbuka, kemungkinan korban yang terbawa mobil juga bisa keluar dari kaca itu,” tandas Brian.
Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil Toyota Avanza L 1147 BF warna silver tercebur ke Sungai Brantas, di penyeberangan Pema, Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Sabtu (26/1/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.
Tiga penumpang ikut hilang bersama mobil, mereka adalah Fitri Nursyam (34), Siti Yuniati (32) dan Siti Alfiah (61)
Sopir mobil Waridi (56), warga Rungkut Lor, Surabaya berhasil selamat.
Dua penumpang lainnya juga selamat, karena turun dari mobil saat tiba di dermaga penyeberangan.
Keduanya adalah Sholikatin (56), istri Waridi dan Imam Shodikin, warga Desa Bendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Tim SAR Andalkan Jangkar untuk Mencari Mobil Avanza dan 3 Orang Hilang di Sungai Brantas Tulungagung
Pencarian mobil sekaligus tiga orang hilang ini dilakukan 100 meter dari dermaga penyeberangan Pema di Desa/Kecamatan Ngunut, Minggu (27/1/2019) pagi.
Di titik ini, menurut pengakuan Hartoyo, warga yang sempat menolong sopir mobil, Avanza tersebut sempat terhenti.
Dalam proses pencarian Tim SAR mengandalkan sebuah jangkar yang ditarik dengan perahu karet.
Setiap jangkar ini menyangkut, penyelam akan turun untuk memeriksa ke dasar sungai.
Namun beberapa kali penyelam turun, ternyata jangkar menyangkut ke benda-benda, seperti tonggak kayu.
Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek, Brian Gautama mengatakan, pihaknya akan mencoba menggunakan magnet ukuran besar.
"Harapannya magnet bisa menempet di badan mobil, sehingga mudah diketahui titiknya," terang Brian.
Namun, Basarnas masih kesulitan untuk mendapatkan magnet ukuran besar.
Brian menuturkan, pihaknya juga akan mendatangkan alat fish finder dari Basarnas Surabaya.
Alat yang biasa digunakan untuk mencari ikan ini bisa mendeteksi benda-benda di dalam air.
"Dengan alat ini diharapkan lebih mudah menemukan mobil tersebut," pungkas Brian.
Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil Toyota Avanza L 1147 BF warna silver tercebur ke Sungai Brantas, di penyeberangan Pema, Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Sabtu (26/1/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.
Tiga penumpang ikut hilang bersama mobil, mereka adalah Fitri Nursyam (34), Siti Yuniati (32) dan Siti Alfiah (61)
Sopir mobil Waridi (56), warga Rungkut Lor, Surabaya berhasil selamat.
Dua penumpang lainnya juga selamat, karena turun dari mobil saat tiba di dermaga penyeberangan.
Keduanya adalah Sholikatin (56), istri Waridi dan Imam Shodikin, warga Desa Bendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. (David Yohanes)