Mengapa Ada Orang yang Lebih Sering Digigit Nyamuk Sementara Lainnya Tidak? 9 Hal Ini Alasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi nyamuk

TRIBUN-BALI.COM – Ketika demam berdarah dengue (DBD) sedang mewabah seperti ini, salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan adalah meminimalisasi gigitan nyamuk.

Namun bagi 20 persen manusia, hal ini hampir mustahil untuk dilakukan. Pasalnya, darah mereka terasa lebih enak bagi nyamuk sehingga lebih sering digigit dibanding orang-orang pada umumnya.

Para peneliti memang belum tahu cara untuk mengubah kondisi ini, tetapi mereka telah mengetahui beberapa penyebab 20 persen manusia ini lebih sering digigit nyamuk.

Berikut paparannya:

1. Golongan darah

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Medical Entomology pada 2014 menemukan bahwa risiko orang bergolongan darah O untuk digigit nyamuk dua kali lipat golongan darah A.

Sementara itu, orang dengan golongan darah B berada di antara kedua golongan itu.

Hal ini, menurut para peneliti, karena orang-orang bergolongan darah O dan B lebih sering mengeluarkan sinyal kimia yang menunjukkan golongan darah melalui kulit mereka.

Nyamuk pun lebih tertarik pada orang-orang yang menghasilkan sinyal kimia tersebut daripada yang tidak.

2. Karbon dioksida

Cara lain nyamuk mendeteksi mangsanya adalah melalui karbon dioksida yang kita hasilkan.

Mereka memiliki organ yang disebut maxillary palp untuk mendeteksi karbon dioksida hingga jarak 50 meter.

Inilah sebabnya orang dewasa yang menghasilkan lebih banyak karbon dioksida lebih sering digigit nyamuk daripada anak-anak.

3. Olahraga dan metabolisme

Seseorang yang baru saja berolahraga lebih sering digigit nyamuk daripada orang yang tidak sedang berolahraga.

Halaman
123

Berita Terkini