TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Eny Supriatna (36), salah satu peserta JKN-KIS dari jenis kepesertaan Pekerja Penerima Upah (PPU) dengan iuran perbulan rutin dibayarkan oleh tempatnya bekerja, dengan mekanisme pemotongan gaji sesuai ketentuan undang-undang.
Iuran yang tergolong sangat murah dibandingkan manfaatnya yang luar biasa menempatkan ia di perawatan kelas 1 (kelas paling tinggi) dengan tanggungan 1 suami dan 3 orang anak.
Ia tergolong sangat jarang menggunakan JKN-KIS untuk berobat, hanya sempat menggunakan untuk anaknya yang sakit dan dioperasi baru-baru ini.
Wanita yang sering dipanggil Eny ini ingin berbagi kisahnya tentang bagaimana mudahnya menggunakan jaminan JKN-KIS yang telah ia rasakan langsung.
Baca: Temukan Luka di Kepala dan Lebam Mata, Jenazah Nyoman Silur Mengapung di Pantai Bugbug
Baca: Usai Membuat Kekasih Menangis, Kini Pemuda yang Rusak Motor Pacarnya Berulah Lagi, Bakar STNK
Ia menceritakan bahwa anaknya menderita Tonsilitis Kronik (sejenis radang menahun) sehingga anaknya harus menjalani operasi.
Ia memutuskan untuk melakukan operasi di salah satu rumah sakit pemerintah di Kabupaten Klungkung.
Berbekal kartu JKN-KIS ia bahkan memutuskan naik ke kelas VIP.
“Tanpa rasa khawatir saya memutuskan naik ke kelas VIP dari hak kelas saya di kelas 1. Sebelumnya sempat diinformasikan oleh petugas rumah sakit kemungkinan adanya iur biaya karena tanggungan saya di kelas 1, namun saya telah menyanggupi demi kenyamanan anak saya,” Ungkapnya.
Ternyata rasa khawatir Eny terjawab ketika anaknya menjalani operasi dengan lancar hingga sehat kembali.
Ia rawat inap selama 3 hari 2 malam di rumah sakit sebelum diperbolehkan pulang.
Baca: Penyajian Dagangan Belum Higienis, BPOM Singaraja Sidak Kantin SD di Jembrana
Baca: Tiba-tiba Kami Dapat Undangan Seminar, Warga Pinggan Baru Tahu BKF 5 Hari Sebelum Acara
Proses administrasinya dirasakan sangat mudah.
Disinggung mengenai iur biaya yang dijelaskan tadi ternyata ia hanya membayar Rp 400 ribu.
Sontak saja iur biaya tersebut terasa kecil dibandingkan pelayanan di VIP yang membuat anaknya nyaman.
“Iur biaya yang saya bayar ternyata tidak besar, kalau nominal itu memang terasa amat besar untuk saya, tapi kalau melihat dari manfaat yang sudah sangat besar dan kenyamanan yang kami dapatkan tentu saja ini menjadi tidak adil. Tidak adil bukan buat kami tapi buat program ini karena apa? Karena iurannya sangat murah tapi manfaatnya sangat luar biasa,” tegasnya.
Baca: Rumah Sekdes Ludes, Pemadaman Terkendala Jarak Pengambilan Air
Baca: Enam Jam Tidur Dikepung Api, Komang Ari Tinggalkan Lilin yang Masih Menyala
Harapannya dengan pengalaman yang ia dapatkan menjadi sebuah pelajaran bagi seluruh peserta JKN-KIS.