Ahok di Bali

Nunggu 2 Jam, Ahok Hanya 15 Menit Bertemu Koster di Kantor DPD PDIP Bali, Apa yang Dilakukannya?

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana
Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Gubernur DKI Jakarta,Basuki Tjahja Purnama (BTP) sambangi Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) provinsi Bali di jalan Banteng Baru, Denpasar, Jumat (8/2/2019). BTP bersilaturahmi dengan pengurus dan anggota PDIP disela menikmati liburan di Bali. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Ia pun duduk di Komisi II DPR sampai kemudian mengundurkan diri menjelang Pilgub DKI 2012.

Menjelang Pilgub DKI 2012, dinamika politik yang sangat liar mengantar Ahok menjadi cawagub pendamping Jokowi.

Menjelang Pilgub DKI, Ahok mengundurkan diri dari Golkar dan maju diusung oleh PDIP dan Gerindra.

Pasangan Jokowi-Ahok lalu menang di Pilgub DKI.

Di kemudian hari, Jokowi maju di Pilpres 2014 berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Karier politik Ahok makin meroket dengan menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Ia kemudian didampingi Djarot Saiful Hidayat sebagai Wagub DKI.

Di tengah jalan, terjadi dinamika politik yang membuat Ahok akhirnya mundur dari Gerindra.

Ahok-Djarot kemudian melanjutkan langkah politik berpasangan di Pilgub DKI 2017.

Ahok-Djarot kali ini didukung oleh PDIP, NasDem, Golkar, dan Hanura.

Panasnya suhu politik memuncak mendekati pengujung 2016.

Sampai kemudian, dalam sebuah kunjungan ke Kepulauan Seribu, Ahok menyinggung tentang Surat Al-Maidah.

Setelah itu, Ahok dilaporkan atas dugaan penistaan agama.

Dalam kasus itu, Ahok dinyatakan terbukti bersalah dan divonis hukuman 2 tahun penjara.

Ahok bebas murni pada 24 Januari 2019 dan kemudian memutuskan bergabung PDIP.

Tunjukkan KTA

Sekretaris Deperda PDIP Bali, Nyoman Adi Wiryatama, pun menyatakan Ahok mendatangi Kantor DPD PDIP Bali untuk mendeklarasikan diri bahwa sudah resmi menjadi anggota PDIP.

"Ahok datang mendeklair dirinya sebagai anggota PDIP. Dia sudah tunjukkan kartu anggotanya tadi. Dia sudah resmi anggota PDI Perjuangan," kata Adi, setelah Ahok meninggalkan ke lokasi.

Ketua DPRD Provinsi Bali itu juga menjelaskan, Ahok sudah menjadi anggota PDIP mulai 26 Januari 2019.

Namun baru dideklarasikan di Bali, kemarin.

Sebagai anggota PDIP, kedatangannya untuk bersilaturahmi dan hal ini juga akan dilakukan ke kantor-kantor PDIP di seluruh Indonesia.

Kantor DPD PDIP Bali secara kebetulan menjadi kantor DPD pertama yang dikunjungi Ahok.

Selain mendeklarasikan diri sebagai anggota PDIP, kata Adi Wiryatama, Ahok juga sharing pengalaman termasuk pengalamannya di penjara selama 600 hari.

Pengalaman itu juga telah dituliskan dalam sebuah buku yang berjudul " Kebijakan Ahok".

Buku ini diberikan kepada kader dan elite PDIP Bali sebagai oleh-oleh.

Politikus senior PDIP ini senang dengan bergabungnya Ahok ke PDIP.

Pihaknya akan mengajak Ahok bersinergi dalam pemenangan PDIP pada Pemilu Serentak 2019, khususnya di Bali.

"Tentunya sebagai kader PDI Perjuangan akan kami ajak sinergi dan kita tukar pikiran dengan kita yang sudah lebih lama di sana," katanya.           

Dalam pertemuan dengan Ahok, Adi Wiryatama mengaku sempat meminta Ahok untuk menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA).

Sontak, Ahok menunjukkannya kepada para elite partai yang hadir di ruangan Sekretaris DPD PDIP itu.

Selain itu, dia juga yang menyematkan jaket kebesaran PDIP kepada Ahok.

Jaket tersebut langsung dipakai Ahok hingga pergi meninggalkan Kantor PDIP Bali.

"Yang ngasih jaket kawan dari Jakarta, yang masangkan saya," tutur mantan Bupati Tabanan ini sumringah.

Tak hanya itu, ia juga menegaskan komitmen Ahok yang tidak ingin menjadi pejabat publik, termasuk menteri apabila Jokowi-Ma'ruf terpilih kembali di Pilpres 2019. "Dia nggak mau jadi menteri," ungkapnya. (tribun-bali.com/gil/sui)

Berita Terkini