Driver Ojek Online Tabrak Truk & Kondisinya Kritis di Sanglah, Ibu Ini Sedih Ungkap Kondisi Keluarga

Penulis: eurazmy
Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rekan dan keluarga korban saat menunggu di lorong sal HCU RSUP Sanglah, Kamis (21/2/2019). Mereka berharap ada keringanan biaya rumah sakit dan bantuan dari berbagai pihak.

Kalkulasi biaya yang dihimpun mencapai Rp 180 juta dengan rincian tindakan operasi sebanyak 3 kali, bahkan lebih.

Kalkulasi biaya ini kontan membuat rekan dan keluarga kelimpungan mencari sumber dana untuk menutupi biaya tersebut. Terlebih, korban tidak memiliki BPJS Kesehatan.

Rekan korban, Suradi, pihak perusahaan Ojol juga tidak bisa memberikan bantuan lantaran korban terlibat kecelakaan dalam posisi tidak menjalankan order.

''Saat itu, mungkin dia sedang antar tamu lain, jadi memang perusahaan tidak bisa membantu," ungkapnya.

Kasat Lantas Polres Klungkung, AKP Taufan Rizaldi mengatakan, dari informasi yang dihimpun dari saksi, korban menabrak truk Hyno dari arah belakang.

Kejadian terjadi pukul 15.45 Wita di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra, tepatnya di selatan SPBU, Wilayah Desa Jumpai, Klungkung.

Dijelaskan, truk saat itu dalam kondisi berhenti parkir di selatan bahu jalan dan sudah menyalakan lampu hazard.

Namun, korban yang memakai motor Supra dengan kecepatan tinggi tidak memperhatikan adanya tanda ini sehingga terjadilah peristiwa kecelakaan ini.

Korban menabrak bagian pantat truk kanan.

''Dugaan sementara, akibat kurang hati-hatinya pengemudi motor,'' jelasnya melalui keterangan tertulis. 

Rencana Pulang 7 Bulanan Anak Pertama

Rencana Rohman untuk mengunjungi istrinya yang sedang hamil 7 bulan terpaksa batal.

Rekan korban Suradi yang terakhir bertemu semalam sebelum kejadian mengungkapkan korban berencana pulang ke Malang, Jawa Timur untuk menghadiri acara selamatan anak pertamanya.

''Padahal Rabu kemarin itu dia rencana pulang. Istrinya mengandung 7 bulan,'' tuturnya.

Ibu korban, Mani (63) mengatakan, selama ini, Rohman menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga hingga memaksa dirinya merantau ke Bali.

''Istrinya di Malang gak kerja. Bapaknya cuma tukang becak, kadang juga kerja serabutan. Saya ibunya juga bingung ini mau cari dana kemana," tuturnya trenyuh. (*)


Berita Terkini