TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Nahas dialami pengemudi (driver) ojek online (ojol), M Rohman (27).
Sepulang mengantar tamu dari kawasan Padangbai, Manggis, Karangasem, ia terlibat kecelakaan tunggal di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra, Klungkung, Rabu (20/2) malam.
Kondisinya kritis, perkiraan biaya dari tindakan operasi sudah mencapai Rp 180 juta. Rohman yang jadi tulang punggung keluarga ini tak memiliki BPJS Kesehatan.
Suradi (32), rekan sehari-hari korban bekerja di ojol menuturkan dirinya mengetahui kabar ini melalui jejaring grup whatsapp ojol.
Dikatakan Rohman terlibat kecelakaan parah dan sudah dilarikan ke RSUD Klungkung.
Usai mendengar kabar tersebut, rekan-rekan driver ojol langsung berbondong-bondong mendatangi RS Klungkung.
Saat itu, tutur Supriadi, korban sudah dalam kondisi kritis.
Tingkat kesadarannya hanya berkisar 50 persen.
''Karena keterbatasan alat, maka langsung dirujuk ke RSUP Sanglah malam itu juga," tuturnya ditemui di ruang tunggu HCU IGD RSUP Sanglah, Kamis (21/2).
Informasi yang dihimpunnya, korban asal Jember, Jawa Timur ini menabrak truk yang berhenti di tepi jalan dari arah belakang.
''Belum tahu karena dia ngantuk apa gimana. Supir truknya bilang juga gak tau kok tiba-tiba ada kerasa yang nabrak dari belakang. Laporan dari kepolisian juga belum kita terima," paparnya.
Korban hingga kemarin masih dalam kondisi tak sadarkan diri. Rekan dan keluarga korban harap-harap cemas melihat kondisi ini.
Tampak adik dan ibu korban datang jauh-jauh dari Jember memastikan anaknya selamat. Sejumlah tindakan operasi dilakukan.
''Ini sudah tahap selesai operasi kedua. Kondisinya parah, kata dokter ada luka patah tulang leher, rahan atas bawah juga retak dan kemungkinan ada gegar otak atau kena syaraf di kepala belakang,” katanya.
Akibat kecelakaan itu, Rohman yang sudah bekerja sebagai driver ojol sejak tahun 2017 ini harus menanggung biaya perawatan rumah sakit yang sangat besar.