TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Kereta jurusan Jakarta - Bogor mengalami kecelakaan di pintu perlintasan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (10/3).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.10 WIB.
Salah seorang korban, Lilis Septiani (23), menceritakan detik-detik mengerikan saat KRL Jakarta-Bogor yang ditumpanginya anjlok dan terguling.
Lilis menceritakan saat itu KRL sedang menurunkan kecepatan. Lalu tiba-tiba KRL anjlok dan menabrak sesuatu. Brakkk!
"Kaya nabrak pohon gitu masinisnya," kata Lilis.
Lilis juga sempat terinjak-injak saat hendak menyelamatkan diri. Saat itu katanya gerbong KRL yang ditumpanginya dalam posisi miring saat terguling.
"Pas anjlok kan miring ke kiri, semua kelempar. Lomba-lomba nyelametin diri. Semua ambruk ke sebelah kiri, nyungsep. Pas pintu kebuka baru pada ngejatuhin diri ke bawah," kata Lilis.
Saksi di dekat lokasi kejadian menyebutkan, saat kejadian terdengar suara dentuman keras dari arah lokasi kejadian.
"Kejadian tadi jam 10an. Pas itu ada suara keras dari arah rel. Semua warga langsung lari ke arah rel," kata Dayat (52), penjaga pintu kereta di dekat lokasi kejadian.
Dayat menyebutkan, sebelum kereta anjlok, bagian atap kereta sempat mengenai kabel listrik. Beberapa saat kemudian, bagian gerbong depan terguling keluar dari jalur rel.
"Yang saya lihat, di gerbong depan banyak penumpang. Semua penumpang di dalam kereta langsung keluar menyelamatkan diri," ujar dia.
Sementara itu penumpang KRL lain bernama Harsa Putra menceritakan saat itu kereta yang mengalami kecelakaan di pintu perlintasan Kebon Pedes, Kota Bogor sedang mengantre untuk masuk ke Stasiun Bogor.
Tiba-tiba saja penumpang melihat kabel aliran listrik atas bergerak cukup keras.
Tidak lama kemudian, kereta lantas berhenti. Penumpang sempat mengira kereta berhenti karena kabel tersebut tersangkut.
Penumpang sempat melihat gerbong bagian depan sudah terbalik.