''Untuk persiapannya diharapkan PT Indonesia Power dan PT Waskita Karya tidak hanya menyiapkan kajian tetapi juga perencanaan lainnya. KPPIP juga akan membantu untuk memberi dokumen studi terbuka untuk umum,'' kata dia seperti dikutip dari Tribun-bali.com yang diunggah pada Jumat (24/5/2019).
Sementara itu, Jaya Negara menegaskan, dipilihnya kawasan TPA Suwung untuk membangun proyek PTLSa karena jumlah produksi sampah di sana terbilang cukup tinggi, mencapai 1.200 ton tiap hari.
Guna membangun PTLSa ini nilainya terbilang cukup besar, yakni investasi mencapai US$ 120 juta.
Menurut Jaya Negara, penanggulangan sampah merupakan isu strategis yang harus segera dicarikan jalan keluarnya, karena kalau tidak segera ditanggulangi akan membawa berbagai dampak yang tidak menguntungkan bagi Kota Denpasar dan Bali pada umumnya.
“Upaya pengelolaan sampah merupakan hal kompleks dan perlu sinergitas seluruh pihak untuk merumuskan solusinya,'' jelasnya.(*)