Kemudian untuk Kabupaten Klungkung membawa beragam kober lukis, Gianyar lonceng angin, Tabanan berbagai jenis umbul-umbul, dan Karangasem memainkan sampiyan gempong penjor.
Pilihan properti tematik ini menunjuk keberadaan benda-benda budaya yang berhubungan dengan interaksi Krama Bali terhadap angin, udara, atau sebutan lain.
Properti ini dimainkan, ditarikan, dan dikomposisikan dalam ragam gerak ritmis karnaval.
Demikian juga materi pagelaran, pameran, workshop, sarasehan, dan lomba menerjemahkan secara fokus dan terintegrasi tema sentral yang dimaksud.
"Mulai tahun ini, antara tema dengan isian acara mesti sinkron dan selaras. Tidak ada lagi, tema yang hanya menjadi pemanis saja, sementara isian acara tetap monoton dari tahun ke tahun," kata Gubernur Bali Wayan Koster saat jumpa pers di kantornya, Senin (10/6/2019) siang.
2. Penguatan Kelompok Seni di Masyarakat
Perhelatan PKB 2019, dijelaskan Kun Adnyana, terutama di pagelarannya mengutamakan basis seni sebunan yang berarti menguatkan kembali kelompok-kelompok seni yang ada di masyarakat.
Duta dari masing-masing kabupaten dan kota nantinya harus menggunakan seni ini dan tidak boleh 'impor' dari kabupaten lain.
Baca: Tampik Mati Suri, The Brews Buktikan Eksistensi dengan Garap Album Mini
Baca: Operasi Intelijen Paling Sukses di Indonesia, Kiprah Satgultor 81 Ciduk Kaki Tangan Osama bin Laden
Hal ini dilakukan agar setelah perhelatan PKB nanti, kelompok-kelompok seni, sekaa atau sanggar yang ada di masyarakat bisa tetap eksis.
"Jadi dengan ajegnya seni-seni sebunan kan pemajuan kebudayaan di tingkat desa adat dapat terjaga," jelasnya.
3. Stan Gratis Bagi Pelaku IKM
Perbedaan yang ketiga, PKB kali ini menggratiskan stan pameran terhadap para pelaku industri kecil dan menengah (IKM).
Ada sebanyak 304 IKM yang ikut menjadi peserta dalam perhelatan PKB 2019.
Kun Adnyana menjelaskan, dengan digratiskannya stan PKB kepada para pelaku IKM, maka arahnya nanti bukanlah mencari keuntungan, melainkan digunakan sebagai ajang untuk promosi.
Peserta pameran yang dipilih adalah pelaku IKM dari seluruh kabupaten/kota se-Bali yang memproduksi kerajinan unik, kreatif, dan inovatif, serta bermutu yang berorientasi ekspor.