TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Banjar Tabu, Desa Songan Kintamani berencana mengembangkan wilayahnya sebagai objek wisata.
Ini didasari wilayah tersebut kaya akan objek potensial serta kerap menjadi tempat diselenggarakan acara.
Tebing Songan satu di antaranya. Tebing yang terletak di perbatasan Dusun Tabu A dan Tabu B ini memiliki tinggi mencapai 80 meter.
Lokasi ini menjadi daya tarik bagi penggemar olahraga panjat tebing.
Setidaknya telah dua kali tebing itu menjadi tempat acara olahraga Indonesian Festival Climbing digelar.
Kepala Dusun Banjar Tabu B, Desa Songan B, I Komang Kertia mengungkapkan, yang menjadi daya tarik tebing ini lantaran kondisi tebing masih sangat alami.
Selain itu, wisatawan juga disuguhkan dengan pemandangan indah berupa persawahan dan gunung di dasarnya.
“Menurut para pemanjat, juga (tebing Songan) merupakan satu-satunya di Bali. Sehingga ini menjadi potensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata,” ujarnya, Minggu (30/6/2019).
Kertia mengatakan, pengembangan sebagai objek wisata sebelumnya telah diwacanakan, berikut dengan pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Meski demikian, prosesnya sempat terganjal dengan beberapa kendala berupa dukungan dari masyarakat.
“Saat itu ada beberapa warga yang tidak setuju. Penyebabnya karena masyarakat masih awam terkait pengembangan pariwisata. Namun kami baik dari Banjar Tabu A maupun Banjar Tabu B, telah berupaya melakukan pendekatan untuk memberikan penjelasan. Syukurnya masyarakat sudah memahami,” ujarnya.
Restu dari masyarakat telah didapat. Namun kata Kertia, masih ada kendala lain berupa fasilitas. Seperti kurangnya infrastruktur berupa jalan.
Pihak dusun setempat telah melakukan rapat untuk tindak lanjut pengembangan wisata ini.
Rencananya, pengembangan akan dimulai pada tahun 2020 secara bertahap.
Prioritas utama yakni akses jalan, di mana pihaknya telah mengajukan agar akses jalan dilakukan rabat beton.