Mereka minum minuman keras yaitu campuran bir dan arak di dalam galon lalu dibagikan kepada semua yang hadir.
"Sebenarnya tidak ada perselisihan tapi karena dalam kondisi mabuk berat dengan menghabiskan dua galon arak dicampur beberapa krat bir. Apapun bisa dipicu oleh minuman arak," tambahnya.
Saat polisi menangkapnya di TKP, pelaku Angga masih dalam keadaan mabuk.
"Ada sebanyak 16 orang yang kita giring," tambah Wirajaya.
Suka Bergaul
Dominggus Dapa yang meninggal secara mengenaskan pada Sabtu (29/6/2019) sekitar pukul 20.30 Wita di jalan Taman Pancing Gang Nila, Pemogan, Denpasar.
Ia dikenal sebagai pemuda yang suka bergaul.
Dia pernah kuliah di IKIP Budi Utomo Malang selama satu setengah tahun.
Dominggus berhenti kuliah lantaran tak memiliki biaya untuk melanjutkan studi.
Hal ini diungkapkan kerabatnya, Agustinus Tuna Zada kepada Tribun Bali di rumah duka RS Sanglah, Selasa (2/7/2019) malam.
"Korban kalau sama saya masih keluarga dekat. Orangnya ini yang kita kenal suka bergaul sama siapa saja dan setahu saya tidak punya masalah dengan orang lain selama di Bali," ujar Agustinus.
Dominggus pernah bekerja beberapa bulan di bandara lalu di kota Denpasar di sebuah perusahaan swasta.
Agustinus mengakui, keluarga sangat terpukul atas kejadian tersebut.
"Ada keluarga yang tidak terima, tapi karena sudah terjadi ya diikhlaskan saja," tambahnya.
Mewakili keluarga dia berharap agar kasus serupa ini tidak terulang dan kiranya menjadi pelajaran.