"Dua orang yang tersesat ditemukan sekitar pukul 03.00 wita. Adapun rekan dan guidenya turun sekitar pukul 04.00 wita. Petugas standby di lokasi sampai pukul 05.00 wita," tambah Arimbawa. Dari hasil interogasi mereka mendaki untuk keperluan persembahyangan, nunas tirta di Punck Gunung Agung.
Ditambahkan, petugas yang terjun untuk menjemput pendaki capai puluhan orang.
Dari BPBD Karangasem 5 orang, Pos SAR Karangasem sebanyak 10 orang, petugas Pasebaya Agung 7 orang, Kepolisian Sektor (Polsek) Rendang sekitar 6 orang, SAR Polda Bali 4 orang, ditambah lagi warga di sekitar.
Untuk guide lokal yang mengantar pemedek ke puncak gunung diberikan briefing petugas.
Mereka diminta tak melakukan tindakan serupa.
Meengingat gunung Agung masih berstatus siaga.
Petugas juga mengimbau warga, wisatawan, serta pengunjung mengikuti rekomendasi yang ditentukan PVMBG.
Yakni tak beraktivitas di radius empat kilometer dari puncak Gunung Agung.
Seperti mendaki atau aktivitas lainnya. Mengingat potensi erupsi masih ada meski dengan skala kecil.
Antisipasi Pendaki Saat 17 Agustus
BPBD Karangasem akan mengantisipasi pendaki nakal naik ke puncak gunung, terutama saat 17 Agustus.
Biasanya pendaki merayakan hari kemerdekaan di atas Gunung Agung.
"Kita akan mengantisipasi pendaki naik ke gunung saat 17 Agustus. Kita koordinasi dengan instansi terkait," janji Arimbawa.
Dalam waktu dekat BPBD akan memasang imbauan dan larangan gelar pendakian ke gunung Agung dalam beberapa bahasa.
Rencananya papan imbauan dan larangan tersebut dipasang di jalur pendakian seperti jalur Pengubengan Kecamatan Rendang, Jalur Pura Pasar Agung Kecamataan Sebudi.
"Pendaki nakal semakin marak naik ke Gunung, terutama wisatawan asing. Petugas juga minta agar guide lokal tidak antar tamu naik ke puncak karena mmbahayakan. Mereka harus mengikuti rekomendasi dari PVMBG," himbau Arimbawa. (*)