TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Saat ini negara kita dikabarkan menjadi tempat pembuangan sampah bagi negara lain.
Beberapa negara maju seperti Amerika, Inggris, Hongkong disinyalir membuang sampahnya ke Indonesia.
"Itu datangnya dari negara maju dalam record kita datangnya dari Amerika, Australia, Inggris, Hong Kong, dan lain-lain," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Hal itu Siti katakan usai rapat terkait sampah impor di Istana Bogor, Selasa (27/8/2019) seperti Tribun Bali lansir dari Kompas.com (Kompas Gramedia Group).
Lalu apakah sampah impor tersebut ada yang masuk ke Bali?
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Made Teja mengatakan, berdasarkan hasil pantauannya lewat pelabuhan sampai saat ini tidak ada sampah impor yang masuk ke Bali.
"Sementara yang kita dapat pantau itu lewat pelabuhan, tidak ada itu sampah impor ke Bali," kata Teja saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon, Rabu (28/8/2019) pagi.
"Kalau sampah sih belum ada sih ke Bali. Mudah-mudahan tidak sampai masuk ke Bali," harapnya.
Teja menuturkan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa yang masuk ke Bali bukanlah sampah, melainkan pakaian bekas.
Berbagai pakaian dibawa ke Bali kemudian dijual kembali di pasaran.
Dijelaskan, bahwa pakaian bekas itu juga datangnya dari luar negeri dan beberapa daerah lain di Indonesia seperti Lampung, Jawa dan sebagainya.
Masuknya pakaian bekas ini hampir di seluruh pelabuhan di Bali, seperti Benoa, Celukan Bawang, Gilimanuk dan Tanah Ampo.
Namun, Teja tidak bisa menyebutkan data pasti mengenai pakaian bekas yang masuk ke Bali.
"Nah datanya ini tidak bisa tyang (saya) dapatkan ini. Tapi dari informasi dari lapangan itu katanya datang dari Lampung," jelas Teja.
Kirim Balik