SB yang kaget berusaha mengerem dump truck yang ditumpanginya namun tidak bisa.
Kecelakaan pun tidak terhindarkan karena rem tidak berfungsi dengan baik.
"Tiba-tiba di depan pada berhenti semua. Kecepatan saya 63. Susah saya rem karena angkutan saya pasir, berat. Enggak ke-rem, jebred jebred jebred, saya nabrak truck boks dan saya banting ke kiri dan nyaris ke jurang," ujar SB.
Sementara itu, polisi belum memeriksa sopir yang diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91.
Kasatlantas Polres Purwakarta, AKP Ricky Adipratama mengatakan sopir truk masih trauma dan mengalami luka di kepala.
"Saat ini masih belum (dilakukan pemeriksaan). Masih trauma, dia mengalami luka di kepala karena benturan yang cukup keras," kata Ricky disela olah TKP kecelakaan, seperti yang dikutip TribunStyle.com dari TribunJabar, Selasa (3/9/2019).
Pihak kepolisian telah melakukan oleh TKP menggunakan sejumlah metode, yang salah satunya yaitu Traffic Accident Analyst (TAA).
Jajaran Polres Purwakarta, Ditlantas Polda Jabar dan Korlantas Mabes Polri pun turut melakukan olah TKP untuk mengungkapkan penyebab utama kecelakaan maut tersebut.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, telah terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan 21 unit kendaraan di Tol Cipularang KM 91, pada Senin (2/9/2019) siang.
Akibat kecelakaan tersebut, sedikitnya 8 orang tewas, 3 luka berat, dan 25 luka ringan.
Semua korban dibawa ke rumah sakit yang berbeda-beda.
Ada yang sebagian dibawa ke RS Banyuasih, RS Thamrin dan RS Ciloam di Purwakarta.
Kecelakaan beruntun tersebut juga mengakibatkan sejumlah kendaraan hancur, ada yang terbakar maupun ringsek dihantam kendaraan lainnya.
Kecelakaan tersebut diduga bermula dari truk pasir yang mengalami patah as dan terguling di ruas Tol Cipularang arah Jakarta.
Sebuah dump truck berplat nomor B 9763 UIT bermuatan tanah itu melaju dari arah Bandung menuju Jakarta.