TRIBUN-BALI.COM - Kanker menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia.
Lalu apa saja penyebab munculnya penyakit kanker?
Menurut penelitian, salah satu yang memicu terjadinya kanker bersumber dari karsinogen atau racun penyebab kanker dalam tubuh.
Daging merah sumber karninogen
Dilansir via Kompas.com, satai atau sate menjadi salah satu makanan khas Indonesia yang banyak digemari masyarakat Indonesia dan juga wisatawan mancanegara saat berkunjung ke Indonesia.
Namun, tahukah Anda bahwa sate yang berbahan daging merah seperti kambing ternyata juga berpotensi menjadi sumber karsinogen atau racun penyebab kanker dalam tubuh?
Hal ini disampaikan oleh Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Profesor DR Dr Aru W Sudoyo SpPD KHOM FINASIM FACP, yang membandingkan karsinogen dalam ranitidin dengan sate kambing.
"Dibandingkan ranitidin, sebenarnya kita sehari-hari sudah terpapar karsinogen, yaitu dari asap rokok, asap kendaraan, makanan berbahan daging merah yang dibakar itu sebenarnya karsinogen semua," kata Aru di Hotel R Rancamaya Bogor (7/10/2019).
Mekanisme karsinogen sate Pada prinsipnya semua jenis daging merah yang dipanasi atau dibakar dengan suhu tinggi, akan berubah menjadi karsinogen.
Nah, pada sate, bahan pemanas ataupun yang membakar daging merah adalah arang.
Arang merupakan residu hitam berisi karbon tidak murni, terdiri dari 85-98 persen karbon dan sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya.
Pada makanan sate; asam amino, gula, dan creatine dalam daging merah akan bereaksi pada suhu tinggi, yang membentuk heterocyclic amines (HCAs).
"Daging merah itu sendiri kalau dimasak dengan suhu terlalu panas akan berubah jadi karsinogen, lah sate kambing misalnya, membuatnya kan dibakar dengan arang yang ada karbonnya, jadi karsinogen malah tinggi lagi, meningkat jadinya," ucapnya.
Heterocyclic Amines (HCAs)
Pada pemberitaan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa HCAs adalah jenis bahan kimia yang biasanya diproduksi atau dihasilkan selama proses memasak makanan.