"Contohnya masak daging merah, itu ada beberapa proses masak yang justru membuat zat HCAs ini dan itu berisiko memicu sel kanker berkembang," kata Aru.
Pembentukan HCAs dalam proses memasak daging merah yang berisiko itu seperti, memasak dengan temperatur atau suhu yang tinggi, atau memasak dengan pengasapan dan pembakaran arang.
"Misal ya sate atau daging sapi begitu, tapi ingat kalau satenya ayam atau bakarannya itu ikan enggak apa-apa. Nah yang bahaya itu daging merah kayak kambing atau sapi begitu, yang penting daging merah itu yang bahaya," tuturnya.
Imbauan
Namun, Aru juga mengingatkan bahwa yang harusnya dipersoalkan bukanlah perihal daging kambing ataupun jenis daging merah lainnya, tetapi cara dan bahan yang digunakan untuk memasak daging merah tersebut.
Selain itu, sate kambing atau sapi harus diikuti juga dengan mengonsumsi makanan yang dapat melawan karsinogen tersebut, seperti makanan yang banyak mengandung serat.
"Yang perlu diperhatikan bukan daging merah atau kambing itu, tapi bagaimana masaknya dan bahan lainnya.
Ya sama kayak hipertensi itu bukan karena daging kambingnya, tapi karena masaknya pakai garam, garam itu yang berpengaruh ke hipertensi sebenarnya," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sate Kambing Bisa Jadi Zat Penyebab Kanker, Begini Mekanismenya",
(Ellyvon Pranita)