Warga kemudian membawa Suardana ke Puskesmas Karangasem II untuk mendapatkan perawatan.
Namun pihak Puskesmas merujuk ke RSUD Karangasem lantaran tusukannya cukup dalam, sekitar 5 cm.
Infonya tusukan sempat mengenai bagian paru.
Korban akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar, karena belum sadarkan diri.
"Sampai di Rumah Sakit Sanglah baru sadarkan diri, dan mengetahui kalau ada tusukan di dadanya. Sekarang masih dapat pengobatan intensif di Sanglah," tambah Salin.
Keris Leteh
Menurut Salin, info yang didapat sekitar lokasi kejadian, keris yang dipakai ngurek oleh korban sempat terjatuh ke tanah.
Secara niskala, kata Salin, keris yang sudah jatuh ke tanah tak bisa digunakan untuk ritual.
"Keris yang terjatuh, atau bersentuhan dengan keris lain, tak boleh dipakai," ungkapnya, sembari menambahkan keris tersebut dianggap sudah leteh sehingga bisa membahayakan.
Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi saat upacara di Bale Agung.
Warga teertusuk karena keris sempat bersentuhan dengan keris lain.
• Meriahkan Halloween, Cafe Bule Disulap Jadi Rumah Angker dan Gelar Nobar Film Horor
• Spektra Meriah Kembali Hadir di Bali, Bagi-bagi Hadiah dan Beragam Promo Menarik
Ia pun menghimbau warga agar berhati-hati dan terus mengecek keris sebelum ritual ngurek.
Kanit Reskrim Polsek Karangasem, IPTU Wayan Gede Wirya, membenarkan kejadian ini.
Namun tidak ada laporan yang masuk ke polisi.
"Korban langsung dilarikan ke RSUD Karangasem, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah. Tak ada laporan ke polisi,"kata Wirya, kemarin.