Paskibraka Meninggal Misterius

Terkait Meninggalnya Anggota Paskibra Buleleng, RSU Kertha Usada Belum Beri Keterangan Resmi

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani
Editor: Rizki Laelani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Desak Putu Tiara, Paskibra Buleleng Yang Meninggal Misterius

Terkait Meninggalnya Anggota Paskibra Buleleng, RSU Kertha Usada Belum Beri Keterangan Resmi

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Jenazah Desak Putu Tiara (17), Paskibra pembawa baki saat penurunan bendera 17 Agustus 2019 di Lapangan Kota Singaraja, rencananya akan diupacarai mekinsan ring geni, pada Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 10.00 wita di Setra Kelurahan Penarukan.

Rencananya seluruh anggota Paskibra akan ikut mengiringi jenazah Tiara ke tempat peristirahatan terkahirnya.

Kakek mendiang Desak Putu Tiara, Dewa Sadnyana yang juga merupakan anggota Sat Pol Air Polres Bulelenh dikonfirmasi Jumat (8/11/2019) mengatakan, pihak keluarga enggan mencari tahu terkait penyebab kematian cucu kesayangannya itu.

"Tiara sudah tidak ada. Kami semua sudah ikhlas. Memang bagus sebenarnya mencari tahu penyebab pasti meninggalnya. Namun kami tidak ingin memperpanjang lagi. Sudah biar lah, kami sudah ikhlas," katanya.

Dewa Sadnyana menyebutkan, saat para anggota Paskibra Buleleng 2019 mendatangi rumah duka, mereka menyampaikan akan ikut mengantarkan jenazah Tiara ke Setra Kelurahan Penarukan pada Rabu (13/11/2019) mendatang.

Kondisi Terkini 2 Anggota Polisi yang Diduga Terkena Peluru Senjata Api Laras Panjang

Live Streamiang Timnas Indonesia U-19 vs Hong Hong di RCTI dan Mola Tv

37 Personil Gabungan Tenggelamkan 4 Bom Pesawat di Perairan Bali

Versi Polisi Terkait Tewasnya Ni Ketut Reni Setelah Ditabrak Truk, Sopir Belum Tertangkap

"Ya katanya tadi mereka akan ikut mengantarkan jenazahnya," singkatnya.

Sementara terkait penyebab pasti kematian Tiara hingga saat ini masih misterius.

Kepala Bidang Keperawatan RSU Kertha Usada, Ni Putu Ayu Darmadi hingga berita ini ditulis tidak membalas pesan yang dikirim oleh Wartawan Tribun-Bali.com.

Seperti diketahui, Tiara menghembuskan nafas terakhirnya di ruang ICU RS Kertha Usada, pada Rabu (6/11/2019) sore.

Kepergian anak tunggal dari pasangan Dewa Gede Sugiarta dan Jro Nyoman Tri Veni ini membuat seluruh keluarga besarnya begitu terpukul.

Sebab, kepergian Tiara terkesan begitu cepat, sementara keluhan yang dirasakan saat itu hanya lah deman dan sakit kepala.

Sang Ayah, Dewa Gede Sugiarta saat ditemui di rumah duka menuturkan, demam dan sakit kepala itu mulai dikeluhkan oleh Tiara sekitar seminggu yang lalu.

Dimana, pada Senin (28/10/2019) salah satu siswi di SMA Negeri 3 Singaraja ini mengeluh tidak enak badan.

Kepalanya sakit, dan badannya terasa panas. Ia pun meminta izin kepada gurunya untuk pulang ke rumah, dengan dijemput oleh salah satu keluarganya.

Karena sakit yang dialami oleh Tiara dinilai biasa-biasa saja, Sugiarta pun hanya membawa sang buah hati untuk berobat di salah satu dokter praktik.

Namun karena suhu badan Tiara tak kunjung turun, pada Jumat (1/11/2019) pihak keluarga pun membawa Tiara ke RSUD Buleleng, untuk melakukan cek darah.

Namun karena di RSUD kondisi kamar inapnya penuh, mereka pun akhirnya melarikan Tiara ke RS Kertha Usada.

"Dari RSUD ke RS Kertha Usada itu dia naik ambulans. Masih sempat bercanda. Bahkan di dalam ambulans dia (Tiara,red) hanya duduk, jadi kami berpikir sakitnya tidak parah," katanya.

Sementara kakek Tiara, Dewa Sadnyana mengatakan, setibanya di RS Kertha Usada, pihak medis langsung membawa cucu kesayangannya itu ke ruang ICU.

Saat itu, Tiara masih sempat bercanda dengan menyebut jika perawat-perawat di rumah sakit tersebut tampan.

Namun, saat hendak dipasang peralatan medis seperti oksigen dan detak jantung, Tiara tiba-tiba berontak.

Hingga pihak medis, sebut Dewa Sadnyana yang juga merupakan salah satu anggota Pol Air Polres Buleleng terpaksa menyuntikan obat penenang.

Selang beberapa menit kemudian, sebut Dewa Sadnyana, Tiara semakin drop, dan langsung tak sadarkan diri (koma).

"Sudah dilakukan pengecekab darah dan lendir. Hasilnya negatif. Sampai sempat di tes HIV, hasilnya juga negatif. Dokter juga bingung Tiara itu sakit apa dan obat apa yang harus diberikan. Jadi selama di ICU dia hanya diberikan cairan infus, cairan makanan dan oksigen," ucap Sadnyana lirih.

Bahkan sebut Sadnyana, sempat keluar cairan berwana hijau pekat dari dalam hidung korban sebanyak setengah botol.

Malangnya, menurut dokter kata Sadnyana, cairan itu menandakan jika paru-paru dan jantung milik Tiara telah rusak.

Pun bagian lambungnya dinyatakan telah bocor. Setelah lima hari berjuang melawan sakit, Tiara akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (6/11) sekira pukul 16.55 wita. (*)

Berita Terkini