Komisi IX DPR RI Minta Iuran Kelas III Tak Dinaikkan, Menkes Ingin Iuran Tetap Rp 25.500 Per Orang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana antrean di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Denpasar, Bali, Kamis (7/11/2019).

Iuran kelas I dari Rp 80 ribu menjadi Rp 160 ribu, kelas II dari Rp 51 ribu menjadi Rp 110 ribu, dan kelas III dari Rp 25.500 menjadi Rp 42 ribu.

Antre Turun Kelas

Kenaikan yang besar ini membuat masyarakat peserta BPJS Kesehatan Mandiri mengeluh. Akibatnya banyak peserta yang memutuskan untuk turun kelas.

Dari pantauan Tribun Bali di sejumlah Kantor BPJS Kesehatan dalam sepekan ini, peserta antre untuk pengajuan turun kelas. Jumlahnya bisa mencapai ratusan dalam sehari.

Seperti yang terlihat di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Denpasar, Kamis (7/11/2019).

Ratusan warga antre untuk mengurus BPJS Kesehatan mereka. Kebanyakan dari mereka datang untuk turun kelas lantaran kenaikan iuran BPJS Kesehatan.

"Kira-kira perhari 250 orang yang datang ke sini. Memang di sini antrean paling banyak, kalau dulu ramai karena baru daftar tapi kalau sekarang banyak yang ke sini buat turun kelas,” ujar I Made Arta Cahyadi, selaku petugas keamanan Kantor BPJS Kesehatan Cabang Denpasar, Kamis (7/11/2019).

Seorang peserta yang turun kelas, Pendi, mengaku kenaikan iuran BPJS Kesehatan ini berdampak pada perekonomiannya.

Ia yang sehari-hari bekerja sebagai satpam di salah satu hotel, harus turun kelas lantaran biayanya yang tergolong mahal.

Fuzhou China Open 2019, Setelah Jonatan Christie Kalah, Tunggal Putra Indonesia Rontok

"Saya turun dari kelas II ke kelas III. Turun kelas karena bayarannya tinggi, takut gak bisa bayar. Kalau perusahaan yang bayar sih saya gak masalah," kata warga asal Buleleng yang telah lama menetap di Denpasar ini ketika ditemui saat antre di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Denpasar.

Suarno, pria asal Malang yang sudah 25 tahun menetap di Bali, juga memilih turun kelas. Pria yang bekerja di salah satu villa di Kerobokan, Badung, ini merasa tidak sanggup lagi membayar iuran BPJS Kesehatan di kelas 1.

"Ya kalau tetap kelas 1 lagi takutnya kan gak bisa bayar, makanya saya turun kelas aja," ujar ayah dua anak ini, yang mengaku hanya bisa pasrah dengan kenaikan iuran BPJS Kesehatan. (*)

Berita Terkini