Sengatan Tawon Ndas Menyebabkan Kematian, Begini Penjelasan Peneliti

Editor: Irma Budiarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tawon Vespa Annifis atau Hornet: Tawon jenis Vespa affinis, warga lokal menyebutnya sebagai tawon endas atau tawon ndas, membuat warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, resah. Pasalnya, dalam dua tahun terakhir, sudah 7 orang meninggal dunia karena disengat tawon jenis ini. Sengatan Tawon Ndas Menyebabkan Kematian, Begini Penjelasan Peneliti

"Apabila jumlah sengatan cukup banyak yang dilakukan oleh banyak individu tawon atau rame-rame (tawon ndas itu) dan manusia yang tersengat memiliki alergi dengan venomnya (racun), bisa fatal alias mati," tuturnya.

Buruknya, sering kali tawon ndas menyerang beramai-ramai.

Alasannya bukan karena serangga ini punya rasa setia kawan dan akan saling bantu kalau ada yang mengganggu.

Banur Sebut Bali United Tak Bisa Dikejar: Kaki Sebelah Sudah Juara, Tinggal Satunya Lagi

Selain Didampingi Menteri Kesehatan, Inilah Cerita di Balik Kelahiran Cucu Ketiga Presiden Jokowi

Namun, hal ini terjadi karena ketika satu individu tawon melakukan penyerangan atau menyengat, individu tawon tersebut akan mengeluarkan feromon berbahaya.

Feromon berbahaya yang disebut Alarm Pheromone ini dikeluarkan dengan maksud untuk mengundang individu-individu lain atau temannya dari satu koloni ikut menyengat.

"Nah, di situlah bisa mengakibatkan kematian," ucap dia.

Penanganan sengatan tawon ndas Pada dosis kecil atau ketika yang menyengat hanya satu atau dua ekor, sengatan tawon ndas bisa ditangani sendiri.

Dr dr Tri Maharani, MSi SPEM dalam artikel Kompas.com, 11 Januari 2019, menjelaskan bahwa sengatan hanya perlu dikompres hingga bengkak mereda.

Lalu, bila masih ada sengatannya yang menancap, bisa dicabut.

Pasien juga bisa diberi obat-obatan analgesik dan antihistamin atau corticosteroid untuk mengurangi rasa nyeri dan segera mengurangi pembengkakan.

Akan tetapi, ketika yang menyengat banyak individu tawon, maka penanganan harus diserahkan ke petugas medis sesegera mungkin. Petugas lantas akan memberikan penanganan sesuai kondisinya.

Apabila pasien mengalami edema paru akut atau penumpukan cairan di paru, maka tata laksana edema paru akan diberikan.

Bila pasien mengalami gagal ginjal, maka pasien akan diberi tata laksana gagal ginjal, seperti hemodialisis.

(Kompas.com/Ellyvon Pranita)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Tawon Ndas yang Kembali Renggut Nyawa Warga Klaten

Berita Terkini