TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral menyerahkan bantuan mesin jukung kepada nelayan.
Namun dalam pembagian itu, ada pembagian yang tidak tepat sasaran.
Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana akan melakukan verifikasi ulang.
Selain tidak tepat sasaran, dalam pembagian yang dilakukan pada Kamis (14/11/2019) hingga Senin (18/11/2019) ini, juga terjadi kericuhan.
• CPNS 2019, 10 Formasi Ini Belum Ada Pelamarnya
• Pengemis di Brasil Ini Harus Meregang Nyawa Hanya karena Meminta Uang Receh
• Dari Mitos hingga Sains, Inilah yang Bisa Ditemukan dalam Museum Vagina di London
Sejumlah nelayan protes karena ada nelayan yang tidak setiap saat melaut, malah mendapat pembagian mesin.
Dari hasil verifikasi ulang, didapati ada sejumlah penerima yang terdata tidak tepat sasaran. Mereka dicoret dan dialihkan kepada penerima lainnya.
Kepala Dinas Perhubungan,Kelautan dan Perikanan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa, mengatakan, berdasarkan verifikasi ulang melibatkan perangkat desa ini, ada 22 penerima yang dialihkan.
Meskipun syarat penerima mencukupi, seperti memiliki Kartu Kusuka (nelayan), memiliki jukung dan mesin berbahan bakar bensin.
Namun, dari verifikasi ulang, sebagian besar diketahui memang kurang membutuhkan dibanding nelayan lainnya.
• Buat Onar & Minta Fasilitas Seperti di Hotel di Lapas Kerobokan, WNA Inggris Taqaddas Dipindah
• Sepanjang 12,7 Kilometer Pantai di Tabanan Alami Abrasi, Penanganan Tunggu Bantuan Pemprov
• Andhika Siap Tempur Lawan PSM Makassar, Teco Sebut Kondisi Fisik Sangat Bagus
“Ada yang sudah memenuhi syarat, tetapi sehari-hari bekerja di pabrik. Ada yang pemilik perahu selerek dan akhirnya mengundurkan diri," ucapnya, Kamis (21/11/2019).
Mesin perahu bermerk Honda dari Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral ini merupakan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke elpiji tiga kilogram.
Jembrana menguslkan 500 dan yang disetujui 361. Paling banyak yang diberikan untuk nelayan di Desa Pengambengan.
• Rocky Gerung Akhirnya Bicara Alasan Tidak Pernah Muncul Lagi di ILC, Sebut Nama Karni Ilyas
• Warga Selasih Merasa Terteror, Ekskavator Investor Masih Terparkir di Jaba Pura Pucak Sari
Verifikasi ulang akan dilakukan lebih ketat setelah saat pembagian akhir pekan lalu di TPI baru PPN Pengambengan sempat muncul protes.
"Kami mencoba supaya memang ini lebih tepat sasaran," jelasnya.
Ia menambahkan, verifikasi ulang dilakukan juga karena penerima diketahui sudah meninggal dan sakit stroke.
Total ada 22 penerima yang dialihkan setelah dilakukan verifikasi ulang tersebut.
Mesin bantuan itu selanjutnya diserahkan kepada nelayan yang memang membutuhkan. (*)