PPN Pengambengan Diusulkan Jadi Pelabuhan Perikanan Bali

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Meika Pestaria Tumanggor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasasan Pelabuhan Pengambengan, Jembrana, Bali.

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Erick Thohir berencana menata Pelabuhan Benoa, Denpasar.

Rencana ini disambut baik oleh Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan.

Kembang bahkan mendukung penuh langkah Pemerintah Pusat (Pempus) menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai Pelabuhan Cruise dan kawasan wisata kelas dunia.

Kembang menuturkan, rencana itu ia dukung baik.

Sebab hal tersebut dapat meningkatkan wisatawan untuk kunjungan pariwisata Bali.

Namun, kawasan pelabuhan Benoa sebaiknya memang dikhususkan untuk jasa pariwisata dan terpisah dari industri.

Pendek kata, dermaga pelabuhan ikan jangan dipindah ke belakang atau masih di kawasan Benoa.

"Ide dari Menteri BUMN itu cukup bagus, ya. Tapi, untuk pelabuhan ikan jangan dipindah ke belakang. Tapi di tempat lain. Biarlah pelabuhan Benoa khusus untuk pariwisata saja sehingga zonasi perekonomiannya tepat," ucapnya, Jumat (29/11/2019). 

Menurutnya, Pengambengan siap untuk kawasan perikanan.

Selain sudah diatur khusus penangkapan ikan.

Bahkan untuk penetapan kawasan berdasarkan RTRW-nya pun sudah sesuai.

Itu dilihat dari berbagai aspek, seperti tempat dan daya tampung.

"Apalagi selama ini Pengambengan sudah punya Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) sebagai pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan," ungkapnya.

PPN Pengambengan memiliki sejumlah infrastruktur, mulai dari Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan dan SMK Kelautan (SMK 2 Negara) di Baluk.

Penonton Sampai Panjat Pohon Kelapa, Perseden Tahan Imbang Persebi Bima, Buka Peluang 32 Besar

Deddy Utama Ungkap Kunci Sukses Tim Polo Air Sumbang Emas Pertama bagi Indonesia

Pusat Riset Kelautan Asia Tenggara juga ada di Desa Budeng, Kecamatan Jembrana.

Ditambah lagi, jumlah nelayan di Kabupaten Jembrana merupakan yang terbanyak di Bali.

Dari data yang dihimpun, jumlah terakhir jumlah nelayan baik tradisional maupun selerek mencapai 10.022 orang nelayan.

Kembang tidak menampik, ketika pemindahan itu direalisasikan akan menambah pada pemasukan retribusi daerah, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Jembrana.

Kemudian berdampak positif bagi perekonomian warga Jembrana.

Meskipun jauh dari Denpasar, namun itu bisa diupayakan melalui beberapa siasat.

"Kita ini kan sudah punya infrastrukrutnya. Tinggal diatur saja jam-jam pengiriman ikan ke Denpasar," jelasnya.

Bahkan Kembang mengaku, sentra pelabuhan periksanan di Benoa kurang tepat.

Sebab, pelabuhan perikanan akan mengundang banyak burung datang.

Jarak antara Benoa dan Bandara Ngurah Rai itu cukup dekat.

Sehingga aktifitas pelabuhan ikan akan memicu banyak burung datang.

"Itu kan kurang tepat kan. Dan saya akan memperjuangkan dalam rapat koordinasi dengan provinsi dan pemerintah pusat terkait usulan ini. Dan harapannya mendapat respon yang positif," paparnya. (*)

Berita Terkini