3. Ragu soal masa depan
Ternyata masih banyak orangtua merasa bingung dan tidak yakin dengan lapangan pekerjaan jurusan yang dituju si anak.
Lantaran merasa jurusan lain lebih berpeluang dan menjanjikan, maka mereka pun mengambil sikap menolak jurusan yang dianggap kurang poluler dan bergengsi.
“Saya sebenarnya mendukung anak saya untuk kuliah bidang Ekonomi atau Teknik karena bidang kerjanya menjanjikan.
Sebaliknya, saya kurang setuju kalau mengambil Sastra,” ujar Ibu Ima yang putranya duduk di kelas 12.
• Istri Muda Limbad Ribut dengan Istri Pertama & Inginkan Perceraian, Menyesal Lalu Ungkap 5 Hal Ini
• Teco Bakal Tinggalkan Bali United, Dinilai PSSI Cocok Tangani Timnas U-19 Hadapi Piala Dunia 2021
4. Gender
Alasan lainnya berkaitan dengan stereotipe jenis kelamin.
"Saya merasa jurusan seperti Psikologi lebih cocok untuk anak perempuan ketimbang laki-laki,” jelas Ibu Ima.
Yup, masih ada orangtua berpendapat jurusan tertentu seperti bidang ilmu budaya, ilmu sosial, dan seni tidak cocok buat anak laki-laki.
Sebaliknya, tidak sedikit pula anak perempuan ditentang ketika ingin mengambil bidang Teknik atau Teknologi yang dianggap "nggak cewek".
• Diprediksi Maju sebagai Calon Bupati Karangasem, Artha Dipa Ngaku Fokus Tuntaskan Tugas Wabup
• Alami Trauma, RSUP Sanglah Batasi Kunjungan KMW
• Kajeng Kliwon Hari Keramat dan Hindari Melakukan Ini
5. Merasa anak berbakat di bidang lain
Teman saya sempat bete berat ketika ayahnya menyuruhnya mengambil kuliah jurusan bisnis.
Sebab si ayah yakin teman saya ini berbakat di bidang tersebut.
Walau awalnya berat, tapi ternyata apa yang diyakini ayahnya itu benar.
Kasus yang juga sering terjadi adalah seorang dokter yang ingin anaknya mengikuti jejaknya menjadi dokter.