“Kemudian untuk kelas regional juga masih menggunakan alat bantu, sudah jadi bonsai, gerak dasar sudah ada dan prosesnya sudah mencapai 60 persen. Dan untuk kelas prospek artinya bahannya baru diperoleh namun sudah tumbuh dan biasanya sudah berbentuk tapi belum sempurna,” jelas Bakti.
Disingung mengenai perawatan bonsai, Bakti menuturkan untuk perawatan bonsai harus dilandasi dengan kesabaran dan konsistensi yang tinggi.
Seperti dari awal dengan melakukan pemupukan rutin, kemudian ada untuk pencegahan hama rutin, dan ada proses pangkas daun, proses pembentukan cabang atau ranting, pematangan pohon pada akar, media tanam dikondisikan agar tetap subur.
“Yang paling penting adalah proses penyiraman yang rutin dan konsisten sehingga tumbuhan bonsai tidak sampai kekeuranan asupan air,” jelasnya.
Sementara itu, Dewan Juri PPBI Pusat Kontes Bonsai Tabanan, Tatang mengatakan, proses penilaian kontes bonsai ini sudah akan berlangsung sejak kemarin.
Segala ketentuannya sudah diatur dari PPBI Pusat.
Dia menyebutkan ada empat kolom kriteria yang harus dinilai. Seperti penampilan, gerak dasar, kematangan (sudah benar benar jadi bonsai), dan keserasian.
“Ada empat kolom dalam kriteria penilaian bonsai. Sehingga juri harus benar-benar teliti sekali saat melakukan penilaiannya agar hasilnya nanti tidak mengecewakan,” jelasnya. (*)