Anjing Penggigit Bule di Songan Bangli Positif Rabies, 8 Orang Korban Gigitan Harus VAR Lengkap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI  - Hasil uji lab sampel otak anjing yang menggigit delapan orang di wilayah Songan, Kintamani, Bangli, Bali dinyatakan positif rabies.

Pihak Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) kini bersiap melakukan eliminasi terstruktur.

Kabid Keswan Dinas PKP Bangli, Ni Nyoman Sri Rahayu, Senin (16/12/2019) menyatakan, berdasar kronologis kejadian, diketahui anjing liar itu pertama kali menggigit di Dusun Yeh Panes, Desa Songan B, kemudian berlanjut di jalur pendakian Gunung Batur di wilayah Desa Songan A. Sri Rahayu memastikan bahwa total korban yang menjadi gigitan anjing pada Sabtu (14/12/2019) lalu, sebanyak delapan orang.

“Tiga orang di antaranya merupakan wisatawan asing yang sedang mendaki. Karena menurut informasi, anjing tersebut datang dari atas,” ujarnya.

Berdasarkan data, tiga WNA tersebut berasal dari USA, Jerman, dan Singapura.

Satu orang korban berasal dari Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, sedangkan empat korban sisanya merupakan warga lokal.

Mereka itu: satu dari Banjar Serongga, Desa Songan B dan Banjar Yeh Panes, Desa Songan B serta dua orang berasal dari Banjar Hulundanu, Desa Songan A.

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 6 Persen, Peningkatan Kedatangan Wisman Jadi Penopang

416 Pelamar CPNS di Klungkung Gugur Tahap Administrasi, IPK di bawah 3.0 hingga Tak Lampirkan STR

Hujan Ringan hingga Sedang Diprediksi Melanda Wilayah Bali Hari Ini

Gigitan anjing liar tersebut tidak menyasar pada bagian tubuh berisiko tinggi.

Seperti bagian kepala hingga leher, ujung jari tangan atau kaki, maupun organ reproduksi.

Namun dengan hasil uji lab yang menyatakan positif rabies, Sri Rahayu menegaskan, seluruh korban harus mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) lengkap.

Dalam hal ini pihaknya telah memberitahukan pada seluruh korban, termasuk guide dari tiga wisatawan asing tersebut.

“Melalui guide itulah agar diinformasikan pada seluruh WNA itu untuk mendapatkan VAR lengkap. Kemarin mereka sudah mendapatkan VAR pertama di Puskesmas Kintamani V. Nanti dua minggu lagi dilanjutkan dengan VAR kedua dan VAR ketiga pekan depannya, entah orangnya ini masih di Indonesia atau sudah kembali ke negaranya,” jelas Sri Rahayu.

Tindak lanjut dari hasil positif rabies pada anjing, pihak Dinas PKP Bangli saat ini sedang melakukan koordinasi dengan masyarakat, untuk melakukan eliminasi tertarget selektif dan emergency vaksinasi.

Sri Rahayu tidak menampik bahwa eliminasi merupakan suatu keputusan yang masih pro dan kontra.

Namun ia menegaskan, yang dimaksud eliminasi tertarget dan selektif yakni lebih menyasar pada anjing-anjing yang diduga sempat mengalami kontak serta anjing liar.

Halaman
12

Berita Terkini