“Walaupun ada anjing di wilayah sekitar, jika dia berpemilik dan telah divaksin, tidak kita eliminasi. Sudah dan belum mendapatkan eliminasi, diketahui dari penanda berupa kalung yang kami berikan pada anjing yang telah divaksinasi."
• 10 Peruntungan Seseorang Yang Lahir Selasa Umanis Landep, Hidup Mewah, Ingatannya Tajam
• Tersambar Petir Hingga Terlempar Ke Air, Pria Asal Tabanan Ini Merasa Panas Dan Perutnya Kesetrum
• Awas Rumah Dimasuki Ular, Pakar Reptil di Bali Sebut Waspadai Tempat Yang Kotor Dan Banyak Tikus
"Dasar kami melakukan eliminasi pasti ada kasus dan ada permohonan yang dikuatkan melalui surat. Tindakan eliminasi ini juga perlu kesiapan dan partisipasi masyarakat, sehingga benar-benar sesuai target,” ungkapnya.
Sesuai jadwal, eliminasi akan dilakukan Selasa (17/12/2019) atau Rabu (18/12/2019).
Untuk jangka pendek sembari menunggu eliminasi, pihaknya mengimbau agar masyarakat mengikat atau mengandangkan anjing peliharaannya.
Sebab ada dugaan anjing peliharaan yang sebelumnya diliarkan, sempat terkontak dengan anjing rabies walaupun belum menunjukkan kondisi klinis.
Lebih lanjut dijelaskan, bilamana anjing peliharaan yang diduga sempat terkontak dengan anjing positif rabies dikandangkan atau diikat, maka anjing tersebut tidak akan menggigit saat menunjukkan kondisi klinis rabies.
Melainkan, anjing akan mati dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu.
“Masa kematian anjing yang positif rabies tergantung lokasi gigitan dan luka.
Sama dengan manusia, jika di (bagian tubuh) risiko tinggi masa kematian bisa dua minggu hingga satu bulan.
Sedangkan jika anjing tersebut menggigit tanpa sebab, itu sudah menunjukkan kondisi klinis. Biasanya kurang dari dua minggu saja dia sudah mati,” katanya.
• Jumpa Napoli di Babak 16 Besar Liga Champions, Mimpi Buruk Barcelona Bisa Berlanjut
• Ini Alasan Anies Baswedan Pecat PNS yang Beri Penghargaan Adikarya Wisata 2019 di Diskotek Colosseum
35 Kasus Gigitan
KABID Keswan Dinas PKP Bangli, Ni Nyoman Sri Rahayu menyebut, pada tahun 2019 ini ada 35 kasus positif rabies.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan 2018, yang 31 kasus gigitan.
Sementara cakupan vaksinasi rabies tahun 2019 ini, mencapai 80,66 persen dari total populasi anjing di Bangli sebanyak 59.346 ekor.
“Kebanyakan anjing yang tidak tervaksin lantaran berada di wilayah desa yang memiliki hutan, sehingga petugas sulit untuk memvaksin. Sebenarnya anjing yang diliarkan jika telah tervaksin akan menjadi lebih tahan. Sebab ketika mengalami kontak dengan anjing rabies, justru anjing rabies yang akan mati,” ungkapnya. (*)