Itu akan menjadi bagian dari mereka, bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri.
Alih-alih memberi label pada anak, kenali perasaan spesifik yang mereka alami.
Hanya menyebutkan apa yang mereka rasakan, tanpa menawarkan solusi, sudah cukup.
Jika anak melihat bahwa orangtuanya memahami apa yang mereka rasakan, dan yang lebih penting, dapat menerimanya, mereka akan mengatasi kecemasan dengan lebih cepat.
Karena itu berarti, mereka tidak akan menghadapi tekanan tambahan untuk menyenangkan orangtuanya.
6. Memberikan saran tentang topik pembicaraan dengan teman
Bagi beberapa anak, mengobrol dengan teman merupakan hal yang wajar, tetapi jika ini tidak terjadi pada si kecil, bantu mereka memelajari keterampilan berbicara, seperti mengucapkan tolong dan terima kasih.
Bantu si kecil memikirkan tiga atau empat hal yang mereka sukai, dan lakukan brainstorming dengan beberapa permulaan percakapan, yang mungkin bisa mereka gunakan untuk berbicara dengan anak-anak lain.
Demikian pula, latihlah apa yang mungkin mereka katakan jika mereka ingin mengundang anak lain untuk bermain.
Semakin banyak mereka berlatih, mereka akan semakin nyaman menghadapinya dalam situasi di kehidupan nyata dengan anak-anak lain.
7. Kenali teman dekatnya
Seringkali anak-anak yang pemalu lebih suka berteman dekat dengan satu atau dua anak, daripada lebih banyak pertemanan santai dengan sekelompok anak-anak lain.
Anda dapat membantu mereka mengembangkan hubungan dekat ini, dengan mengorganisir teman-teman dekatnya yang membuat si kecil merasa lebih nyaman.
Jika si kecil tidak dapat memberi tahu siapa yang mereka inginkan, tanyakan kepada guru mereka apakah ada seseorang yang mereka sukai bermain bersama di sekolah.
Bahkan, memiliki satu atau dua persahabatan yang kuat dapat membantu anak merasa lebih percaya diri dalam situasi sosial.