Korban Selamat Tragedi Bus Sriwijaya Terjun ke Jurang, Kondektur: Sopir Sempat Makan & Ngopi

Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban selamat kecelakaan bus Sriwijaya, sang kondektur ceritakan peristiwa kecelakaan di Pagar Alam, Sumatera Selatan.

TRIBUN-BALI.COM - Kondektur bus Sriwijaya salah satu korban selamat sekaligus saksi kunci dalam tragedi kecelakaan bus Sriwijaya di Pagar Alam, Sumatera Selatan, akhirnya membeberkan kesaksiannya. 

Kondektur bus yang diketahui bernama Reki Irawan tersebut mengungkapkan kisah ketika bus mengalami kecelakaan dan terjun bebas ke jurang. 

Kisah nahas itu diungkapkan Reki seperti dilansir Tribunnews lewat tayangan Live Kompas Petang, Kamis (16/12/2019). 

Reki mengatakan, ketika terjadi kecelakaan nahas tersebut, dirinya sedang beristirahat di bagian belakang bus.

Saat kecelakaan terjadi, ia mengaku terpental dan mengalami luka di bagian kepala, kaki dan tangan.

Reki menceritakan, saat itu Bus Sriwijaya mengangkut sekitar 50 orang.

Selain mengangkut 50 orang penumpang, Reki menyebut bus juga mengangkut 1 kendaraan bermotor.

"Saya sedang tidur dibelakang, dan kemudian saat bus masuk ke jurang saya terpental ke depan," ujar Reki.

Saat ditanya bus mengambil penumpang kebanyakan di pinggir jalan, sang kondektur menyebut hanya mengambil 1 keluarga saja.

"Cuma satu keluarga yang di ambil di Simpang Prigi," tambahnya.

Terkait dengan kondisi sang sopir, Reki menyebut sang sopir nampak sehat.

Proses evakuasi penumpang bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang saat melintas di di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah , kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019). Akibat kecelakaan tersebut 28 penumpang ditemukan tewas dan 13 lainnya mengalami luka-luka.(HANDOUT/SAR PALEMBANG) (Kompas.com)

Sebelumnya pun sang sopir sempat ngopi dan makan.

Sebelum kejadiaan kecelakaan bus terjadi, kondisi bus dan kelayakannya dikatakan Reki dalam kondisi layak dan baik.

"Kondisi mobil bagus, tidak ada kendala, rem bagus," pungkasnya.

Sedangkan dalam menanggapi peristiwa kecelakaan yang menewaskan 34 orang ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berikan hasil investigasi awalnya.

Halaman
123

Berita Terkini