Baca tanpa iklan
Sekitar dua atau tiga kilometer Tribunner akan menelusuri pemukiman dan melintas di antara kebun jagung.
Hawa sejuk pun mulai terasa.
Perjalanan dengan kendaraan pun harus diakhiri ketika Tribunner tiba di depan pintu masuk air terjun Leke-Leke.
Untuk masuk ke air terjun, Tribunner membayar karcis masuk seharga Rp 10 ribu.
Petugas karcis pun akan memberikan Anda sebuah tongkat kayu.
Tongkat kayu itu akan membantu Tribunner berjalan menuju air terjun.
Jalan yang dilalui masih berupa jalan setapak tanah dan penuh lika-liku.
Kadang jalanan menjadi licin ketika musim hujan.
Kontur tanah terdiri dari tanjakan dan turunan.
Tongkat akan membuat perjalanan Tribunner terasa lebih mudah.
Sepanjang jalan Tribunner akan melewati perkebunan milik warga setempat.
Tribunner bisa menjumpai pohon khas perkebunan seperti nangka dan kakao.
Mungkin juga Tribunner akan berpapasan dengan warga lokal yang sedang mengolah kebunnya.
Tribunner tidak perlu takut kebingungan di tengah jalan, sebab papan petunjuk arah terpasang di setiap jalan bercabang.
Satu hal yang cukup menarik ketika Tribunner berkunjung ke Leke-Leke adalah perjalanan dengan melewati jembatan bambu.