Meningkatnya kolaborasi dalam ekosistem travel juga berarti meningkatnya kampanye kesadaran dan perbaikan infrastruktur yang akan menarik pengunjung ke tempat-tempat yang belum terlalu ramai.
2. Ekspektasi tinggi terhadap teknologi
Di tahun 2020, traveler akan lebih banyak mengandalkan teknologi untuk menentukan aspek-aspek penting dalam membuat keputusan.
Memilih satu dari sekian banyak tempat untuk dijelajahi di planet yang menakjubkan ini tidak mudah.
Untungnya, tahun depan kita akan melihat teknologi inventif yang dapat menginspirasi dan memungkinkan kita untuk mengatasi masalah ini dengan mudah.
Rekomendasi yang dibuat berdasarkan teknologi pintar yang terpercaya akan menghubungkan kita dengan begitu banyak pengalaman baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya, menghemat waktu kita (termasuk waktu di depan layar gadget), dan memungkinkan kita untuk menikmati waktu liburan dengan optimal.
Hal ini akan menjadi kabar gembira bagi enam dari 10 orang, 59 persen, yang berharap dapat dikejutkan oleh teknologi dengan berbagai opsi dan ide baru di tahun depan.
Selain itu, hampir separuh, 46 persen, traveler global menyatakan akan memakai aplikasi yang mempercepat dan mempermudah mereka untuk menjelajahi dan memesan aktivitas secara real time ketika bepergian.
Traveler dengan jumlah serupa, 44 persen, juga berencana memakai aplikasi untuk merencanakan aktivitas, sehingga dapat mencari semua jawaban di satu tempat.
Untuk memenuhi permintaan itu, di tahun 2020 akan muncul lebih banyak aplikasi dengan kecerdasan buatan yang menawarkan rekomendasi khusus tentang destinasi, tempat menginap, dan aktivitas berdasarkan preferensi dan riwayat perjalanan.
Selain itu ada informasi faktor penting seperti cuaca dan popularitas.
• Dewi Tanjung yang Laporkan Novel Baswedan Kaget, Tunggu Hasil Penyelidikan Polisi
• Video Musik Nirvana Jadi Hits Ditonton di 2 Platform, di Youtube Ditonton 1 Miliar Kali
3. Slow traveling menggantikan # FOMO
Kalau dulu banyak yang takut untuk melewatkan segala sesuatu (FOMO atau fear of missing out) dan mencoba untuk melakukan banyak hal sekaligus, di tahun 2020 banyak yang akan justru melambatkan perjalanannya.
Tahun depan, hampir separuh, 48 persen, traveler berencana memilih transportasi yang lebih lambat untuk mengurangi dampak lingkungan.
Kemudian enam dari 10, 61 persen, akan memilih untuk mengambil rute yang lebih jauh demi lebih menikmati perjalanannya.