Alat Berat di Proyek Bendungan Tamblang Buleleng Rp 793,7 Miliar Tarik Perhatian Warga

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani
Editor: Bambang Wiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alat berat mulai mengerjakan proyek bendungan di Buleleng.

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Setelah pelaksanakan ganti rugi lahan, pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng, Bali, selanjutnya langsung memasuki pengerjaan fisik.

Pagu anggaran yang disediakan untuk pembangunan fisik ini mencapai Rp 793,7 miliar berasal dari APBN.

Total luas lahan yang terdampak mencapai 73,6 hektare. Ada 212 bidang lahan, terdiri 38 bidang di Desa Bontihing, 116 bidang di DesaSawan, 3 bidang di Desa Bebetin, dan 53 bidang di Desa Bila.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, Airlangga Marjono, Selasa (28/1/2020) mengatakan, kendati proses ganti rugi lahan baru dilakukan Senin (27/1/2020), pihaknya sudah mulai melakukan pengerjaan fisik dengan progres lima persen.

Pembangunan itu berupa akses jalan masuk dan membuat basecamp.

Pembangunan akses jalan memang sudah dilakukan sejak sebelum musyawarah ganti rugi Senin lalu. Ini karena masyarakat pemilik lahan mendukung proyek Bendungan Tamblang.

Setelah membuat akses jalan masuk, lanjut Marjono, proyek ini akan mulai membuat terowongan pengelak, yang berfungsi sebagai pengalihan aliran sungai selama pembangunan bendungan.

Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan tubuh bendungan, dan pembuatan spillway atau katup pelimpah air.

“Target tuntas 2022," tutupnya.

 Menarik Perhatian Warga

 Pantauan di lokasi, sejumlah alat berat sudah bekerja meratakan lahan.

Kegiatan ini mengundang perhatian warga.

Mereka datang untuk melihat aktivitas pembangunan proyek tersebut, sekaligus berfoto-foto.

UPTD Metrologi Dinas Perdagangan Perindustrian, Koperasi dan UKM Buleleng juga mulai mengatensi pembangunan bendungan ini.

Mereka turun menguji timbangan yang digunakan pekerja untuk membuat campuran beton.

Halaman
12

Berita Terkini