Tiga Babi Mati Mendadak di Biluk Poh Kangin Jembrana
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Tiga ekor babi milik Gede Eka Putra Suardana (34), warga Lingkungan Biluk Poh Kangin, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, ditemukan mati mendadak.
Babi umur enam bulan itu ditemukan mati mendadak, Rabu (5/2/2020) sore.
Hanya saja, babi yang belum sempat diambil sampelnya itu sudah dikubur oleh Gede Eka.
• Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Bahaya Virus ASF Penyebab Ribuan Babi Mati di Bali
• Pemprov Bali Umumkan Babi Mati di Bali Positif ASF, Tapi Ternyata Belum Terima Hasil Lab dari Medan
Gede Eka menuturkan, babi miliknya mati dalam waktu berdekatan.
Sebelumnya, juga mengalami lumpuh kaki.
Sehingga langsung disuntikkan ke mantri.
Selanjutnya, pada Rabu (5/2/2020) malam, babi itu ditemukan mati.
"Kalau tanda-tanda penyusutan berat badan, tidak ada. Kemarin lusa masih sehat. Cuma memang ada lumpuh kaki, saya suntikkan, terus malamnya mati," ucapnya, Kamis (6/2/2020).
• Pastikan Daging Babi Aman Dikonsumsi, Badung Turunkan 40 Petugas Pemeriksaan Jelang Galungan
• Positif Wabah Flu Babi di Bali, Ini Langkah dan yang Harus Dilakukan Peternak
Tanda-tanda lain, sebelum ditemukan mati, diakuinya ada tanda bulu di kuping babi berdiri.
Namun, ia tidak curiga akan tanda itu.
Babinya menurut Gede Eka, sudah ditempatkan di kandang yang layak dengan ukuran 2x2 meter persegi.
Anehnya, babi di sebelah kandang babinya yang mati, tidak ikut mati.
"Ini sudah siap panen dan ada yang beli, mas," keluhnya.
(*)