Picu Rasa Sakit Fisik Hingga Tidak Bisa Tidur Nyenyak, Ini Dampak Kesepian Pada Kesehatan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ilustrasi pria yang sedang kesepian

TRIBUN-BALI.COM - Tribunners, apa kamu pernah merasa kesepian ?

Mungkin banyak orang yang pernah merasa kesepian pada kehidupannya.

Berbagai macam faktor bisa menyebabkan rasa itu muncul.

Seperti lingkungan pertemanan yang semakin sedikit sehingga tidak ada lagi teman yang diajak berpergian atau tidak memiliki kekasih dalam waktu yang lama.

Selain Turunkan Berat Badan dan Obati Alergi, Penelitian Terbaru Ungkap Yogurt Dapat Redakan Depresi

Bisa Hilangkan Khasiat, Jangan Campur Madu dengan Bahan Ini

Diduga Korsleting Listrik, Coffee and Bar di Sanur Terbakar, Made Juliarta Merugi Ratusan Juta

Namun pada sebagian orang, kesepian adalah cara hidup, yang bukan berasal dari jumlah orang di sekitar mereka, melainkan kurangnya koneksi dengan orang lain.

Penelitian telah menunjukkan, kesepian kronis dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Para ilmuwan masih meneliti hubungan antara kesehatan mental dan fisik serta bagaimana kesepian memengaruhi tubuh.

Namun bisa jadi kita tidak tahu beberapa temuan mereka selama bertahun-tahun.

1. Picu rasa sakit fisik

Dr. Sanjay Gupta menulis sebuah kolom untuk O Magazine tentang studi di tahun 2003.

Merasa diasingkan dapat mendorong kita ke batas sosial, hingga menyebabkan kesepian, dan memicu aktivitas di beberapa daerah otak yang memicu rasa sakit fisik.

"Disebutkan, penelitian itu dipimpin Naomi Eisenberger, profesor psikologi sosial di UCLA. "Dari perspektif evolusi, ini masuk akal. Leluhur kita bergantung pada kelompok sosial tidak hanya untuk persahabatan, melainkan bertahan hidup," tulis Gupta.

"Tinggal dekat dengan suku membawa akses ke tempat berteduh, makanan, dan perlindungan. Pemisahan dari kelompok, di sisi lain, berarti bahaya," sambung dia.

"Hari ini saat kita merasa tersisih, tubuh bisa saja merasakan ancaman terhadap kelangsungan hidup, dan beberapa sinyal rasa sakit serupa akan terlibat jika kita berada dalam bahaya fisik nyata."

"Dalam kesepian kronis, kadar hormon stres kortisol meningkat lebih tinggi di pagi hari, daripada mereka yang lebih terhubung secara sosial, dan tidak sepenuhnya kesepian di malam hari."

Halaman
123

Berita Terkini