Risiko penyakit ginjal
Mempunyai penyakit jantung tidak berarti kita akan menderita penyakit ginjal, namun itu akan meningkatkan risikonya.
Dari semua faktor risiko gagal ginjal, yang paling berbahaya adalah tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dan diabetes melitus.
"Gejalanya langka. Kita mungkin merasa baik-baik saja, tapi ini bukan berarti ginjal kita juga demikian," ucap Dr. Lioudis.
"Saat tes darah dan urin menunjukkan perubahan fungsi ginjal, kesehatan organ-organ ini telah menurun secara signifikan."
Gagal jantung disertai fraksi ejeksi berkurang adalah faktor risiko lain untuk penyakit ginjal.
Fraksi ejeksi merupakan pengukuran darah yang dipompa keluar dari ventrikel atau bilik jantung, normalnya 50 persen atau lebih.
Ketika jantung tidak dapat memompa dengan maksimal, jumlah darah yang dikeluarkan dengan setiap kontraksi menurun.
Hal ini mengurangi jumlah darah yang melewati ginjal, menyebabkan urine dan sisa cairan menurun.
Sehingga kondisi jantung makin buruk.
Yang bisa dilakukan Jika kita punya masalah jantung, biasanya dokter juga akan memonitor faktor risiko penyakit ginjal.
Kita juga harus rutin melakukan check up.
"Ini adalah cara terbaik untuk mengidentifikasi masalah seperti penyakit ginjal pada tahap awal," ujar Lioudis.
Harap diingat, setiap langkah yang kita ambil untuk menurunkan risiko penyakit jantung akan bermanfaat bagi ginjal dan sistem organ lain yang terhubung.
"Jaga tekanan darah, gula darah, dan kolesterol kita tetap terkendali." (*)
Langganan berita pilihan tribun-bali.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/TribunBaliTerkini
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kaitan Erat antara Kesehatan Jantung dan Ginjal", .