Kisah Inspiratif

Inspiratif, Luh Putu Ari Mudiastuti yang Pilih Mengambdi di Yayasan Khusus Rawat Anak-anak Terlantar

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Editor: Rizki Laelani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luh Putu Ari Mudiastuti.Menjadi seorang perawat bayi dan anak terlantar bukanlah hal yang mudah dan tidak semua orang bisa melakukan hal itu. Namun bagi seorang Luh Putu Ari Mudiastuti (25), merawat bayi dan anak yang dibuang oleh orangtuanya merupakan sebuah tantangan.

Ikatan Batin

Tak jarang karena terlalu menyayangi anak-anak di Yayasan Sayangi Bali, Ayik merasa memiliki ikatan batin yang kuat kepada anak-anak tersebut.

Ayik mengatakan, ada satu anak yang sempat membuatnya merasa kehilangan ketika sudah menemukan orangtua angkatnya (adopsi).

Anak tersebut adalah bayi yang pertama kali ia tangani langsung.

“Dia adalah bayi pertama yang saya rawat, dan saya merasa anak tersebut sudah seperti anak saya sendiri. Dia diadopsi di umur 2 tahun. Waktu itu saya benar-benar merasa kehilangan seorang anak,” katanya sembari mengusap air matanya.

Wanita kelahiran tahun 1994 ini juga mengatakan, setelah mengasuh bayi dan anak yang ditelantarkan oleh orangtuanya, ia merasa hidupnya penuh syukur.

Ayik merasa jalan hidupnya selalu dimudahkan oleh Tuhan. Ia percaya jika anak terlantar dirawat dengan baik akan membawa rezeki tersendiri.

“Kebetulan juga saya belum menikah, jadi dengan mengurus anak dan bayi di Yayasan ini bisa menambah pengalaman saya,” tutup, Ayik. (*)

Berita Terkini