Corona di Indonesia

BRSU dan Lapas Tabanan Setop Kunjungan, Rumah Sakit Terapkan Minimal Pengunjung Pasien

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan pengecekan suhu tubuh terhadap warga binaan pemasyarakatan di Lapas Kelas II B Tabanan, Selasa (17/3/2020).

Hanya saja, penutupan diberlakukan dari tanggal 17 Maret sampai dengan 1 April 2020 atau selama 2 pekan.

Upaya ini dilakukan sebagai bentuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi penyebaran virus Corona.

Yang berbeda adalah, setiap warga binaan serta staf di lingkungan setempat mendapat pengecekan suhu tubuh dengan alat thermometer infrared.

Sejumlah titik utamanya pintu masuk juga telah disiapkan hand sanitizer.

"Kami ingin antisipasi karena tak ingin ada warga binaan ataupun staf disini (Lapas Tabanan) sakit, sehingga dibuat kebijakan tak menerima kunjungan keluarga sementara,” ungkap Kalapas Kelas II B Tabanan, I Putu Murdiana, Selasa (17/3/2020).

Murdiana melanjutkan, terlebih lagi saat ini kondisi Lapas mengalami overload dengan jumlah WBP sebanyak 187 orang. 

Dan selain menutup jam kunjungan, juga melakukan pengecekan suhu secara rutin dengan alat.

Cek suhu tubuh dilakukan oleh dua orang dokter dan dua orang perawat sembari melakukan sosialiasi.

“Jadi kita cek secara rutin, dan jika ada yang sakit akan langsung cek bawa ke klinik,” tegasnya.

Kemudian penyemprotan desinfektan juga sudah dilakukan di setiap ruangan.

Dan untuk di luar disediakan hand sanitizer serta tempat cuci tangan.

Selain itu, pihak Lapas Tabanan juga membatasi kegiatan yang melibatkan orang luar.

Bahkan kegiatan kerohanian juga dipending.

“Tetapi kalau kegiatan di dalam Lapas tetap berjalan, yang kegiatan keluar kita pending sementara sampai suasana kembali baik,” tandasnya.(*)

Berita Terkini